Jadi, buatlah komitmen untuk fokus pada satu hal setiap kali Anda dirundung konflik. Cari persoalan pokoknya saja, jangan yang lain. Jika Anda merasa pasangan ngelantur, menyinggung masalah lain atau mencoba membelokkan inti masalah ke topik lain, kembalikan ke topik utamanya. Ingatkan dia untuk tidak memperlebar masalah. Fokus pada satu masalah akan membuat kedua pihak bisa berpikir rasional memikirkan jalan keluar yang tepat.
Tepat waktu dan tempat
Pemilihan waktu dan tempat yang tepat sangat berpengaruh terhadap penyelesaian masalah. Bayangkan, apa yang akan dihasilkan jika Anda memilih membahas persoalan di dalam mobil di tengah-tengah kemacetan? Pasti tak akan ditemukan jalan keluar yang fair, bukan? Yang ada bisa-bisa Anda berdua malah semakin panas dan masalah melebar.
Saran ahli, pilihlah tempat yang tenang dan nyaman (bisa jadi ruang tamu atau kamar tidur), Anda dan pasanganlah yang tahu dan bisa menentukan. Yang jelas, aturan yang juga harus diperhatikan adalah, jangan "berdiskusi" di depan anak, anggota keluarga, atau kerabat lainnya.
Pemilihan waktu juga sama pentingnya. Saran ahli, bicarakan masalah segera begitu ia muncul supaya masalah tidak ngendon berlama-lama dan menjadi bisul yang sewaktu-waktu bisa pecah. Yang tak kalah penting, Anda berdua harus benar-benar meluangkan waktu untuk membicarakannya. Tapi, jangan sesekali membicarakan konflik keluarga sambil mengerjakan tugas kantor atau sambil memasak, misalnya. Dengan begitu, Anda berdua merasa Anda menghargai komitmen untuk menyelesaikan masalah.
Minta maaflah!
Manusia tidak ada yang sempurna, jadi tak perlu malu untuk mengakui kesalahan. Barangkali, sesekali, bisa saja tanpa sengaja Anda melakukan tindakan atau berbicara yang membuat pasangan tersinggung atau sakit hati, atau sebaliknya. Selain meminta maaf, Anda sebaiknya juga jangan sok gengsi untuk memberi maaf pasangan. Intinya, Anda berdua harus saling menghargai dan tidak memberi kesempatan kepada masalah apa pun masuk dan mengganggu rumah tangga Anda.
Hasto Prianggoro/berbagai sumber
foto: adrianus adrianto
KOMENTAR