Hati-hati jika Anda dan pasangan mendadak tak saling tertarik lagi. Masalah seks punya andil di situ. Segera atasi sebelum perkawinan memburuk.
Sayang, banyak suami-istri yang tak menyadari telah terjadi masalah seks di antara mereka. Tiba-tiba saja hubungan menjadi dingin dan perlahan-lahan mereka kehilangan interest satu sama lain. Ini bisa berdampak pada perkawinan, lo," tutur Dr. Ferryal Loetan, ASC&T, DSRM, Mkes. (MMR).
Menurut konsultan seksologi ini, masalah seks sering muncul lantaran tak ada keterbukaan di antara suami-istri dalam soal seks. Selain, suami-istri kerap mengabaikan problema seks karena menganggap seks bukan satu-satunya syarat keharmonisan maupun kebahagiaan rumah tangga. "Anggapan ini memang enggak salah, tapi bukan berarti hubungan seksual boleh dianggap enteng." Maksudnya, bila materi dan kasih sayang berlimpah tapi urusan seksualnya jomplang, maka tak bisa dibilang hubungan suami-istri baik-baik saja. Sebaliknya, bila hubungan seks hebat tapi tak punya apa-apa, juga tak bisa dikatakan perkawinannya harmonis.
Jadi, Bu-Pak, secara keseluruhan, semuanya saling berkaitan dan harus ada keseimbangan. Hingga, bila ada yang kurang, sebaiknya yang kurang itu segera ditangani dan dicarikan solusinya. Namun untuk mencari solusi perlu ada keterbukaan di antara suami-istri dalam soal hubungan seks. Bukankah untuk mencari mana yang jadi masalah dan bagaimana solusinya perlu diskusi?
ANEKA MASALAH SEKS
Tentunya setiap pasangan punya problem sendiri-sendiri meski mungkin sumber masalahnya sama. Umumnya, ada dua faktor pemicu masalah seks. Pertama, faktor emosi. "Masalah yang timbul biasanya karena jenuh," jelas Ferryal. Kedua, masalah yang diakibatkan fisik, seringkali karena penyakit-penyakit yang timbul seperti darah tinggi, diabetes, jantung, dan lainnya. "Penyakit-penyakit ini bisa menyebabkan kelemahan atau ketidakmampuan seksual."
Bahkan, stroke yang kini juga menyerang banyak orang muda usia, bisa menyebabkan disfungsi seksual. Ini karena pengaruh beban kehidupan kota besar dan stres yang makin menumpuk.
Adapun masalah seks yang kerap menimpa kaum pria adalah ketidakmampuan mencapai ereksi alias impoten atau ejakulasi prematur/dini. Sedangkan wanita, bisa mengalami menurunnya keinginan berhubungan seks, sakit saat berhubungan, sulit mencapai orgasme, hingga yang terparah menjadi frigid. "Tentunya, jika pria mengalami impoten, ia jelas tak bisa berhubungan seks." Bukankah sebelum berhubungan, pria harus mengalami ereksi dulu? Dengan demikian, tanpa ereksi tak akan terjadi hubungan seks. Beda dengan frigiditas pada wanita, "ia bisa tetap melakukan hubungan seks kendati pasif." Jadi, seorang istri bisa tetap melayani suaminya walaupun ia tak menikmatinya, bahkan tak mencapai orgasme.
Walau begitu, baik suami yang tak mampu ataupun istri yang meski mau berhubungan tapi tak bisa orgasme, tetap saja sama-sama bermasalah. Pasalnya, hubungan seks yang normal dan sehat harus disukai oleh kedua belah pihak, dilakukan karena kesepakatan oleh kedua belah pihak, dan menghasilkan kepuasan untuk bersama. Jadi, bila hanya menghasilkan kepuasan di salah satu pihak, "itu bukan merupakan hubungan seks yang sehat dan sempurna," tandas Ferryal.
Jadi, baik masalahnya timbul dari suami atau istri, keduanya harus bersama-sama terlibat mencari solusinya. Soalnya, selain akibatnya bisa dirasakan oleh keduanya, berinisiatif menciptakan hubungan seks yang sehat juga merupakan bentuk tanggung jawab kepada pasangan.
TERBUKA SEJAK AWAL
Penting diketahui, terang Ferryal, pada dasarnya hubungan seks merupakan manifestasi hubungan perasaan kasih sayang paling mendalam di antara suami-istri. Hingga, dengan hubungan seks terganggu, bukan tak mungkin keretakan rumah tangga perlahan-lahan muncul bila masing-masing tak mau saling berterus-terang. Soalnya, ketidakterbukaan membuat masalahnya jadi berlarut-larut dan tak sehat.
KOMENTAR