Sebenarnya, pendidikan nonformal sudah bisa diberikan orang tua sejak anak lahir. Namun, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan otak anak, banyak orang tua yang tidak bisa turun langsung mendidik anak-anak mereka.
Alasannya banyak, dari mulai kesibukan orang tua, pengasuh di rumah dianggap tidak tepat untuk membantu anak mengasah ketrampilannya, atau minimnya teman bermain Si Kecil di lingkungan rumah. Tapi, tak menutup kemungkinan, orang tua hanya ikut-ikutan dengan orang tua lain atau teman-teman anak. Jadi pentingkah playgroup? Ikuti penjelasan Meriyati Budiman, M.Psi., Psikolog Klinis RS Pondok Indah berikut ini.
Perhatikan Usia
Menurut Meriyati, apapun alasannya, yang perlu dipahami para orang tua ketika memasukan anaknya ke playgroup adalah agar tumbuh kembang anak sesuai dengan tingkat usianya. Jika stimulus keterampilan yang diberikan tidak memerhatikan tingkatan usia, orang tua ibaratnya "mengantar" anak kepada keadaan yang membuatnya stres, bahkan trauma terhadap sekolah sampai proses perkembangan anak akan terhambat.
Jadi ada baiknya, sebelum orang tua memasukan anak ke play-group, harus memahami apa yang dimaksud dengan pendidikan anak usia dini (early childhood education).
Pendidikan anak usia dini berarti pendidikan yang ditujukan bagi anak-anak usia prasekolah agar mereka memeroleh rangsangan-rangsangan intelektual, sosial, dan emosional yang bertujuan untuk mengembangkan potensi-potensinya sejak dini sehingga mereka dapat berkembang secara wajar sesuai dengan tingkat usianya.
Karena itulah taman kanak-kanak (TK) maupun playgroup menekankan pada prinsip bermain sambil belajar. Pasalnya bermain merupakan sarana yang efektif dalam upaya pengembangan kreativitas anak usia dini (prasekolah) secara motorik, sosial, juga kognitif.
Bicara soal usia, usia anak yang tepat untuk masuk playgroup adalah di usia 3-4 tahun (anak usia 5-6 tahun merupakan usia TK, persiapan masuk SD). Di usia ini, pada umumnya, kemampuan kognitif anak mulai berkembang dan tidak lagi terfokus pada perkembangan motorik atau manipulasi objek. Hal ini terlihat dengan perkembangan berbahasa yang sudah mulai kompleks, mulai tertarik/berminat akan banyak hal, mampu menerima instruksi, dan menyelesaikan masalah-masalah sederhana. Oleh karena itulah, keberadaan orang tua sangat dibutuhkan untuk mengarahkan mereka pada pada hal-hal yang benar dan tepat.
Sekolah Bermain
Ajaran yang diadakan di taman bermain biasanya lebih dititikberatkan pada kegiatan bermain yang bertujuan merangsang tumbuh kembang anak, bukan pada kemampuan akademik. Jadi, setiap kegiatan anak melalui kelompok bermain akan baik hasilnya bila memperhatikan seluruh aspek perkembangan anak itu sendiri. Misalnya, belajar membagi, bekerja sama dengan teman, mampu memahami perasaan orang lain, serta mampu mengendalikan emosi.
Banyak Manfaatnya
KOMENTAR