Setiap hari, 20 ribu perempuan berusia di bawah 18 tahun melahirkan di negara-negara berkembang. Sementara itu, sebanyak 2 juta dari 7,3 juta perempuan berusia di bawah 15 tahun menjadi ibu remaja baru setiap tahunnya. Jika hal ini dibiarkan, pada tahun 2030 jumlah kelahiran dari Ibu berusia di bawah 15 tahun akan meningkat menjadi 3 juta per tahun.
Selain itu, resiko kehamilan remaja cenderung lebih tinggi di kalangan perempuan yang tidak mengenyam pendidikan layak, tinggal di daerah terpencil, dan hidup dalam kemiskinan dibandingkan dengan perempuan yang hidup di daerah perkotaan, berpendidikan, dan hidup berkecukupan. Perempuan dari kaum minoritas dan kelompok marjinal, serta mereka yang memiliki keterbatasan akses dan informasi mengenai kesehatan reproduksi dan seksual juga memiliki resiko yang tinggi.
Menyoroti permasalahan ini, Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menyelenggarakan acara Temu Remaja di Hotel Inna Garuda Yogyakarta pada (10/11) untuk meningkatan kesadaran tentang masalah kehamilan remaja di Indonesia.
Lebih dari 500 anak muda berusia 15-24 tahun yang berdomisili di Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kulonprogo, Wates dan Gunung Kidul menghadiri acara ini untuk berdiskusi dan berbagi cerita mengenai masalah kehamilan remaja. Selain itu, para peserta juga mendapatkan pembekalan informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan gender, seksualitas, pubertas, dan HIV/AIDS.
"Kehamilan remaja memiliki dampak yang sangat serius terhadap pendidikan, kesehatan dan pekerjaan jangka-panjang para remaja perempuan," ujar Jose Ferraris, Perwakilan UNFPA untuk Indonesia sesaat setelah memberikan kata sambutan pada acara Temu Remaja. "Banyak yang bisa dilakukan, namun salah satu cara yang paling efektif untuk menanggulangi masalah kehamilan remaja adalah melalui pendidikan mengenai permasalahan dan kiat-kiat pencegahannya."
Selain Jose Ferraris, Gusti Kanjeng Ratu Pembayun yang mewakili KNPI Yogyakarta, dan Inang Winarso selaku Ketua Pelaksana PKBI Pusat turut hadir pada acara tersebut. Mereka berharap acara ini menjadi pelopor dari kegiatan-kegiatan serupa dalam rangka mencegah kehamilan remaja serta memberdayakan remaja dan perempuan muda.
Ade Ryani
KOMENTAR