Perangkat ini mampu melacak menit ke menit perubahan glukosa darah. Dengan cara konvensional, pasien mungkin membutuhkan tusukan hingga 10 kali sehari.
Kemudian, pompa insulin dapat menginjeksi insulin secara kontinyu melalui kateter yang dikenakan di bawah kulit di sekitar perut. Ini menggantikan suntikan insulin setiap hari.
Kendati demikian, para peneliti menyimpulkan keputusan metode mana yang dipilih sebaiknya mencakup pertimbangan keinginan pasien dan kualitas hidupnya. Menurut dokter spesialis diabetes dan endokrinolog dari North Shore University, Stuart Weinerman, MD, beberapa pasiennya menyukai perangkat baru namun sebagian lainnya tidak.
"Beberapa orang tidak tahan memakai perangkat tersebut sepanjang waktu, baik itu pompa maupun monitor glukosa," kata Weinerman. "Namun orang lain menyukai teknologi canggih dari perangkat baru dan faktanya mereka memiliki lebih banyak fleksibilitas." tambahnya lagi.
Laili / dari berbagai sumber
KOMENTAR