Beri Perhatian
Apa yang harus Anda lakukan begitu tahu buah hati menjadi korban bullying temannya di sekolah? Yang pertama dan utama, tak perlu panik. Melainkan, segera laporkan kepada gurunya, tanpa perlu menyalahkan guru. Ada baiknya jika Anda juga mengajak bicara orangtua pelaku bully, atau mengajak pelaku bully berbicara baik-baik, seolah-olah ia adalah teman dekat anak Anda, sehingga ia akan merasa segan melakukan lagi perilaku bully kepada buah hati Anda.
Setelah Anda mengetahui ciri-ciri anak yang menjadi korban bully (lihat boks "Ciri-ciri Di-bully"), ada baiknya segera tanyakan kepada anak, apa yang terjadi. Tak perlu memaksa, karena anak juga butuh waktu untuk menceritakan apa yang dialaminya.
Langkah tepat yang seringkali diabaikan orang tua adalah memberikan perhatian yang cukup kepada anak. Orang tua, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, seringkali terlena oleh kesibukan mencari nafkah sehingga melupakan anak-anaknya. Ada baiknya, jangan hanya mendampingi anak hanya untuk urusan PR atau tugas sekolah, tapi juga untuk berbagi cerita tentang kejadian di sekolah.
Ciri-ciri Di-bully
Berikut beberapa perilaku yang bisa menjadi pertanda anak menjadi korban bully di sekolah:
Rasa takut saat berangkat atau pulang sekolah, bahkan pada anak-anak yang lebih kecil mendadak mogok sekolah.Malas belajar, sehingga pestasi belajar di sekolah merosot. Minta uang tambahan tanpa alasan jelas. Bisa jadi, ia kerap dimintai uang (dipalak) di sekolah. Jumlah teman berkurang dan cenderung tidak mau keluar rumah.Terlihat kesal, mudah marah, tidak bahagia, sendirian, mudah menangis, tertekan, memisahkan diri dari lingkungan, dan depresi. Suasana hati berubah atau mood yang negatif. Susah makan atau malah terlalu banyak makan. Sulit tidur, mimpi buruk, mengompol, menangis saat tidur.
Rasa takut saat berangkat atau pulang sekolah, bahkan pada anak-anak yang lebih kecil mendadak mogok sekolah.
Malas belajar, sehingga pestasi belajar di sekolah merosot.
Minta uang tambahan tanpa alasan jelas. Bisa jadi, ia kerap dimintai uang (dipalak) di sekolah.
Jumlah teman berkurang dan cenderung tidak mau keluar rumah.
Terlihat kesal, mudah marah, tidak bahagia, sendirian, mudah menangis, tertekan, memisahkan diri dari lingkungan, dan depresi.
KOMENTAR