Menata kamar bayi sebaiknya dilakukan dengan pertimbangan, ruangan tersebut selain harus sehat, aman, nyaman, dan indah, juga mampu memberinya stimulasi positif. Inilah langkah-langkah penataan kamar bayi ditinjau dari manfaat praktis, psikologis dan kesehatan yang meliputi desain serta feng-shuinya.
SEGI PRAKTIS DAN MANFAAT PSIKOLOGIS:
* Kamar dan perabotannya jangan menggunakan warna-warna mencolok, karena warna-warna yang kelewat terang bisa melelahkan mata. Paling ideal gunakan warna lembut. Warna menyejukkan adalah biru muda dan pink. Pemilihan warna juga harus senada dan tidak terlalu ramai.
* Warna-warna mencolok bisa saja digunakan, tapi hanya untuk memperindah atau aksentuasi saja. Sebagai hiasan dinding, bingkai, hiasan pada tirai, atau sudut ruangan tempat bermain.
* Perhatikan tata cahaya. Gunakan elemen penerang yang tidak menyilaukan. Sediakan pula lampu tidur yang cahayanya redup, seperti lampu duduk. Di sekeliling lampu duduk dapat kita beri hiasan yang juga merupakan stimulus bagi indra penglihatan bayi.
* Letakkan furnitur atau barang lainnya sedemikian rupa agar mudah dijangkau tanpa menghilangkan keleluasaan bergerak. Misal, letak meja untuk mandi dan mengganti pakaian jangan berjauhan dari boks bayi dan lemarinya. Begitu juga dengan kursi menyusui, sangat baik jika berdekatan dengan boks bayi. Pilih kursi yang tak memiliki sandaran lengan agar posisi ibu dan bayi tidak terbatasi. Tempatkan kursi itu di sudut yang mendapat sinar dan bisa melihat pemandangan luar.
* Kamar si kecil sangat baik jika tidak hanya menjadi tempat istirahat, tapi juga jadi tempat menstimulasi. Tentunya harus disesuaikan dengan usia si kecil. Untuk bayi baru lahir hingga usia 2 bulan, di mana kemampuan pendengaran dan penglihatannya masih terbatas, maka stimulus yang baik adalah warna putih dan hitam. Stimulus ini bertujuan merangsang indra penglihatan bayi supaya ia belajar mengamati lingkungan.
Setelah lepas usia 2 bulan, karena penglihatannya sudah jauh makin baik, pajangan yang merangsang indranya bisa ditambah dengan warna lain. Pilihlah warna-warna cerah, seperti merah, biru, dan hijau. Gantilah warna-warna tersebut 2-3 minggu sekali.
Tak hanya warna, kita pun bisa memberikan rangsangan berupa bunyi-bunyian, misalnya kerincingan. Namun jauhkan anak dari mainan yang berbunyi atau bergerak saat dia tidur. Masukkan semua mainan tersebut dalam sebuah tas/keranjang gantung berwarna. Ini pun bisa menjadi alat stimulasinya. Selain membedakan warna, anak bisa mengambil mainan dari tempat tersebut jika kemampuan motoriknya sudah bertambah.
* Tempat tidur bayi jangan terlalu banyak digantungi hiasan. Bagaimanapun, rentang perhatian bayi masih terbatas, mereka sulit menangkap banyak stimulus sekaligus. Kalau mau, pasanglah bergantian. Jangan lupa jagalah selalu kebersihan benda-benda stimulus tersebut.
* Jika kita mau memberinya mainan, bisa dibuatkan semacam kain perca dengan bentuk-bentuk geometris, seperti segitiga atau lingkaran berwarna hitam dan putih. Mainan tersebut harus diletakkan dalam jarak yang tak terlalu jauh, kurang lebih 50,8 cm dari mata bayi.
* Baik pula jika di kamar si kecil ditaruh fotonya dan foto kita bersamanya.
* Boks atau tempat menyimpan mainan anak bisa juga kita dwifungsikan sebagai tempat duduk kala bercanda dengan anak. Mainan pun bisa ditempatkan di rak dinding, sehingga bisa berfungsi sebagai hiasan pemanis ruangan.
* Jika ingin berkreasi, tempat mainan bisa dibuat dari kain yang dibentuk kantung bertali. Sehingga bisa digantungkan di dinding arena bermain.
* Dinding bisa kita hias dengan gambar-gambar kartun atau binatang yang lucu. Malah bisa juga di dinding kita buatkan rangkaian cerita fabel dengan mengambil lahan selebar 30 cm di sekelilingnya.
* Untuk tempat tidur bayi boleh kita hias dengan berbagai aksen pemanis, kelambu diberi renda kain dengan warna dan gambar senada dengan dinding kamar serta sprei, misalnya. Untuk bumper tempat tidur pilih bantalan dengan gambar-gambar lucu dan rimpel/kerutan.
* Untuk dekorasi memang tergantung selera, tapi secara garis besar dekorasi yang ditampilkan harus bisa membuat si kecil nyaman dan aman. Selama mendekor, kita jangan terfokus pada satu sudut atau bidang tertentu, melainkan lihatlah secara keseluruhan.
SEGI KESEHATAN:
* Lakukan pengecatan atau pemasangan wall paper jauh-jauh hari sebelum si kecil lahir. Pasalnya, cat dan lem yang dipakai baunya cukup menyengat. Untuk menghilangkannya butuh waktu cukup lama.
* Perhatikan faktor keamanan; untuk kain, pilihlah yang lembut. Untuk cat tembok pilihlah yang tak beracun.
* Untuk lantai, tidak dianjurkan memakai karpet atau permadani. Sekalipun bisa memperindah ruangan, tekstur karpet dan permadani akan menyimpan debu dan kuman penyakit yang tidak baik bagi kesehatan bayi. Ingat, bayi sangat rentan terhadap penyakit.
* Sediakan ventilasi agar udara bersirkulasi dengan baik. Kalau perlu, pasanglah exhaust fan. Untuk yang tinggal di daerah panas, bisa melengkapinya dengan penyejuk ruangan.
* Kamar harus bisa dimasuki cahaya dengan baik, sehingga tidak lembap. Bisa dari jendela yang selalu dibuka tirainya setiap pagi atau dari plafon fiber glass/kaca yang bisa ditembus cahaya matahari.
* Sering-seringlah membersihkan ruangan si kecil. Lantai harus selalu disapu dan dipel. Kita juga harus selalu melap semua perlengkapan dan peralatan di kamar si kecil yang menjadi sarang debu.
* Pilihlah kasur yang mampu menyangga tulang bayi dengan baik, dari busa dakron atau spring bed.
FENG SHUI KAMAR BAYI
Menurut Mas Dian, pakar feng shui, soal penataan kamar bayi memang harus diperhitungkan matang-matang. "Bayi, seperti halnya orang dewasa, mempunyai gaya medan magnetik. Begitu juga dengan rumah dan ruangan yang ada di dalamnya. Kalau keduanya tidak sinkron, bayi akan mudah sakit ataupun mudah kaget."
Sebelum menata kamar bayi, ia menganjurkan agar memperhatikan dulu feng shui rumah yang menjadi lokasinya. Kalau tidak, sekalipun feng shui kamar bayi sudah dibuat baik, tapi kalau feng shui rumahnya jelek, pasti akan terbawa jelek pula. Inilah penataan kamar yang baik menurut feng shui secara umum:
* Tempat tidur bayi tidak boleh berhadapan langsung lurus 90 derajat dengan pintu kamar. Baik posisi kepalanya ataupun posisi kakinya.
* Ujung tempat tidur yang menjadi tempat kepala bayi tidak boleh berada dekat jendela.
* Dalam kamar bayi tidak baik kalau ada kamar mandi.
* Posisi kamar bayi tidak baik jika ada di belakang kamar lain atau berdekatan dengan dapur. Terlebih jika dapur tersebut bersebelahan dan berhubungan langsung dengan kamar mandi.
* Di hadapan bayi tidak boleh ada cermin, karena benda ini bisa menyerap energi bayi. Kalau di samping atau belakang, tidak apa-apa.
* Sebaiknya lemari baju bayi tak menggunakan cermin.
* Hindari furnitur yang bersudut lancip.
* Selain itu, perlu diperhitungkan tahun kelahiran si anak. Contoh, untuk anak laki-laki yang lahir tahun 2000 (shio naga logam) posisi tidur yang paling baik adalah kepala di sisi timur, sementara untuk perempuan kepalanya di barat menghadap ke timur. Untuk bayi laki-laki yang lahir di tahun 2003, posisi yang paling baik adalah kepala di barat menghadap ke timur. Untuk anak perempuan, sebaliknya.
JIKA SEKAMAR DENGAN ORANG TUA
Jika si kecil sekamar dengan kita, penting diperhatikan segi keamanannya. Jangan sampai si kecil tertimpa/tertindih tangan, kaki, atau badan kita saat sedang tidur. Oleh karena itulah, sekalipun satu kamar, jauh lebih baik jika tempat tidurnya terpisah.
Gazali
KOMENTAR