Baru beberapa hari tahun ajaran sekolah dimulai, Reza tiba-tiba saja mogok sekolah. Ketika ditanya masalahnya, ia emoh cerita. Esoknya, Sang Ibu mengetahui dari teman sekelas Reza, kalau kemarin Reza baru dimarahi gurunya karena lupa membawa buku tugas.
Mungkin ini hanya satu dari beberapa alasan anak Anda mogok sekolah. Namun, apapun masalahnya, apa yang Anda lakukan jika anak Anda mengalami ini? Pricyla Trimeilinda, P.Psi, Psikolog, dari Psikolog Anak Siloam Hospitals Lippo Karawaci membagikan kunci jawabannya kepada Anda.
Cemas Karena 'Berpisah'
Menurut Pricyla, kategori usia anak yang suka melakukan mogok sekolah adalah anak-anak yang masih sekolah di tingkat playgroup, TK, atau SD. Penyebabnya apa saja?
"Penyebab anak mogok sekolah ada dua hal, yaitu internal dan eksternal. Penyebab internal itu biasanya ada di dalam diri Si Anak (berhubungan dengan karakteristik anak), situasi rumah, dan merasa cemas karena harus berpisah dengan salah satu orang terdekatnya (separation anxiety), seperti ibu atau pengasuhnya," papar Pricyla.
Separation anxiety ini biasanya terjadi pada anak preschool (TK). Ini terjadi karena anak terlalu dekat (attached) dengan ibu atau pengasuhnya. Ketika ia harus masuk ke dalam kelas, di mana hampir semua orang yang ada di dalam kelas itu tak dikenalnya, ia akan merasa tidak nyaman. Ia takut karena sosok atau figur separation anxiety-nya (significant other) tidak ada. Itulah yang membuat Si Anak memilih tidak mau jauh dari rumah dan menolak sekolah lagi.
Sedang faktor penyebab eksternal, lebih ke masalah lingkungan sekolah yang membuatnya merasa tidak nyaman. Misalnya, ternyata mainan di rumahnya lebih banyak dan menarik dibanding di sekolah, teman-teman di sekolah suka mengisenginya (bully), anak susah beradaptasi dengan lingkungan sekolah, atau gurunya galak.
Kalau sudah begini, orang tua harus berlaku cermat dalam menyikapinya. Dan, jangan pernah menganggap alasan anak mogok sekolah sebagai sesuatu yang remeh.
Jangan Omeli Anak
Meskipun Anda kesal ketika anak mogok sekolah, jangan pernah memaksa dan mengomeli anak ketika mereka memilik mogok sekolah.
Pernyataan semacam, "Kok, kamu begitu sih, Nak?" "Anak-anak yang lain saja sekolah, kok kamu enggak mau?" hanya akan membuat anak semakin drop, takut, dan merasa dirinya tidak mampu sebagai seorang anak.
KOMENTAR