* Kepala bayi sebaiknya digunduli setelah sebulan. Dengan cara itu, akar-akar rambut baru akan lebih terangsang pertumbuhannya. Disamping, pada usia 2-3 bulan umumnya kulit kepala bayi mengalami pergantian. Pergantian ini biasanya memunculkan timbunan lemak yang akrab disebut sarap, kerak kepala, atau dermatitis seboroik istilah medisnya. Sarap ini selain menghambat keluarnya keringat, juga menimbulkan rasa gatal yang hebat. Jika cara penanganannya salah, maka sarap ini bisa mengakibatkan infeksi. Nah, dengan cara menggunduli rambut bayi, akan mencegah munculnya sarap. Proses pembersihan kulit kepala bayi pun lebih mudah dilakukan.
* Pengguntingan rambut sebaiknya diulang saat bayi berusia satu tahun. Dengan demikian, rambut bayi bisa berkembang lebih optimal.
* Bersihkan kepala bayi yang plontos itu secara rutin dan teratur, dengan menggunakan kapas dan air hangat. Pastikan lemak dan kotoran yang menempel hilang.
* Jika rambutnya mulai tumbuh dan banyak, keramasi setiap kali mandi. Pilihlah sampo khusus untuk bayi. Umumnya sampo ini tidak membuat pedih di mata, juga tak menggunakan banyak pewangi dan pewarna. Selain bersih, kepala bayi pun lebih segar dan tidak bau.
* Berikan juga nutrisi terbaik buat bayi. Bagi bayi usia 6 bulan ke bawah, berikanlah ASI karena ASI merupakan makanan terbaik bayi. Agar ASI-nya berkualitas, ibu sebaiknya mengonsumsi makanan bergizi seimbang, beragam, dan bervariasi. Dengan begitu, bayi bisa mendapatkan nutrisi terbaik untuk rambutnya. Ingat, rambut juga butuh makanan berkualitas setiap hari.
* Lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan rambut. Polusi atau paparan matahari terlalu lama, bisa membuat rambut mudah rontok, mudah patah, tipis, dan berwarna kemerahan. Kondisi ini juga bisa terjadi jika asupan nutrisi anak kurang alias kurang gizi.
Saeful
KOMENTAR