Tabloidnova.com - Wanita asal Zhengzou, Henan, Cina, yang berprofesi sebagai presenter teve, Qiu Yuanyuan (26), akhirnya meninggal dunia selang 100 hari setelah melahirkan putra pertamanya yang diberi nama Niannian.
Mantan pembawa program acara catur di televisi nasional Cina ini, pada Maret lalu dinyatakan hamil. Di saat itu pula oleh dokter yang menanganinya ia didiagnosis memiliki kanker ganas stadium akhir yang bersarang di tubuhnya, namun Qiu Yuanyuan menolak menjalani kemoterapi seperti yang dilaporkan oleh media di Cina.
Semula, Qiu masih sempat menerima pengobatan untuk menghilangkan sel kanker pada tubuhnya agar tak cepat menyebar. Namun seiring dengan perkembangan janinnya, Qiu pun memutuskan untuk menghentikan perawatannya demi melindungi janinnya dari efek buruk pengobatan yang diterimanya.
Sayangnya, sejak Qiu menghentikan melakukan pengobatan, sel kanker ganasnya semakin menyebar ke seluruh tubuhnya. Pada September lalu ketika kondisi tubuhnya semakin memburuk, Qiu pun langsung dilarikan ke rumah sakit.
Untuk menyelamatkan janin yang dikandungnya, Qiu pun akhirnya terpaksa melahirkan bayinya dalam usia prematur, kurang dari tujuh bulan, melalui operasi Caesar. Pasca melahirkan Niannian, Qiu pun langsung menjalani operasi untuk mengangkat sel kankernya dan menjalani kemoterapi selama 20 hari setelahnya.
Akan tetapi, tampaknya semua pengobatan itu sudah terlalu terlambat untuk menyelamatkan nyawa Qiu. Seperti dilaporkan South China Morning Post, Qiu pun meninggal dunia pada pekan lalu atau selang setelah 100 hari ia melahirkan putranya.
Qiu mengembuskan napas terakhirnya tatkala seluruh keluarganya justru sedang mengadakan upacara tradisional dengan melakukan makan malam khusus bersama untuk merayakan 100 hari kelahiran Niannian ke dunia, layaknya keluarga Cina pada umumnya.
Sang suami, Zhang Qixuan mengatakan kepada Zhengzhou Evening News, "Setelah menikah, impian menjadi ibu adalah keinginan terbesar Qiu. Dia memilih untuk menyelamatkan anak kami. Dia bilang kepada saya, tidak semua hal dalam hidup bisa didapatkan dengan sempurna. Dia juga bilang, tidak pernah menyesali keputusannya (menghentikan pengobatan untuk kankernya). "
Zhang menambahkan, "Satu-satunya hal yang dapat saya lakukan sekarang adalah merawat anak kami dan keluarga Qiu. Saya berharap, semua orang bersedia mendoakan dan memberkati dia dan anak kami. Saya yakin, dia akan tersenyum dari atas sana."
Nasib memilukan yang dialami Qiu ini ternyata telah memicu perdebatan di dunia maya. Terutama setelah sebuah media sosial populer di negeri ini, Sina Weibo, mengabarkan kisah tentang pengorbanan Qiu dan telah dibaca oleh lebih dari 10 juta orang di Cina.
KOMENTAR