Kebanyakan orang menilai, dengan berakhirnya masa pernikahan bahagia, maka hidup Anda akan berakhir. Tentu tidak! Lewati kesedihan dan kepahitan tersebut.
Menjadi sendiri lagi bukanlah akhir dari segalanya. Termasuk menjadi single parent untuk anak-anak tercinta, justru ini merupakan sebuah awal babak baru kehidupan Anda pastinya. Jangan buru-buru menyerah, simak beberapa tips yang akan membantu Anda menghadapi dan menjalani kehidupan babak single yang baru!
Me Time
Bisa dipastikan semua wanita yang mengalami perceraian dan menjadi sendiri lagi dalam kehidupannya mengalami depresi, perasaan tidak berdaya, emosi, dan malu. Oleh karenanya, sediakan waktu untuk diri sendiri terlebih dahulu. Tujuannya tidak lain adalah untuk menenangkan diri, intropeksi diri sambil melupakan perasaan kecewa akan kehilangan orang yang dicintai atau kehilangan pasangan hidupnya bila telah berumah tangga cukup lama, hingga meluapkan emosi yang terpendam.
Kesendirian dalam fase ini mutlak diperlukan, sebab dengan memiliki "Me Time" ini, maka Anda akan diberi kesempatan untuk mempunyai waktu berbincang dengan diri sendiri, tanpa adanya intervensi ataupun hiburan dari kiri dan kanan yang terkadang justru tidak obyektif dan makin membuat pusing saja.
Berbincanglah sesuka Anda, kapan saja berdua dengan diri sendiri. Luapkan semua, apakah dengan bernyanyi keras, berteriak-teriak, mengobrol dengan diary, atau menonton film kesukaan sambil makan es krim yang banyak. Pergilah berjalan-jalan ke tempat kegemaran Anda sewaktu belum menikah dahulu. Ingat, hindari tempat-tempat berserajah penting bagi Anda dan pasangan. Lho, kenapa? Ya, pastinya akan membuat Anda makin tambah sedih saja. Nikmatilah waktu sendiri Anda dan pakai waktu yang ada sesuai dengan kebutuhan, jangan dipaksakan terlalu cepat bila memang belum cukup, dan jangan kelamaan juga, ya.
Rangkul Sahabat Sejati Anda
Sudah selesai melakukan ritual Me Time? Artinya sudah siap kembali ke pelukan orang-orang terdekat Anda, dong. Pilihlah sahabat terdekat dan keluarga terdekat yang memang telah Anda percayai dengan hati. Jangan sembarangan bicara dan mengobral kisah pribadi pada siapa saja. Pada keadaan Anda saat ini, sudah pasti emosi akan naik turun tidak stabil. Terkadang bisa senang, lalu tiba-tiba marah, sedih, gundah, dan masih banyak lagi.
Jadi peranan sahabat atau orang terdekat yang mampu mengerti dengan hatilah yang Anda perlukan melewati masa suram kehidupan Anda saat ini. Hindari dahulu teman-teman yang bisanya hanya mengorek kejelekan dari pasangan, masa lalu, dan pernikahan Anda, apalagi membicarakan hal-hal negatif yang tidak membangun.
Mintalah pendapat dan saran jika Anda memang membutuhkannya. Yang terpenting, ajaklah sahabat untuk melakukan aktivitas positif dan yang membuat pikiran Anda tetap semangat menjalani hidup. Misalnya olahraga, kumpul-kumpul arisan, bersenda gurau sambil nonton film favorit bersama, hingga jalan-jalan ke mal.
Bila kini Anda tidak didampingi oleh pasangan, tidak perlu kawatir dan jadi minder. Nikmatilah setiap inci babak baru kehidupan Anda, ya. Toh, paling tidak ada sahabat dan keluarga yang tetap menyanyangi Anda apapun status yang disandang. Berilah kasih sayang Anda pada mereka, terutama pada Si Kecil bagi yang sudah berbuntut. Berbagilah kehidupan dan jalanilah dengan riang.
Hidup itu Indah, Tak Perlu Malu!
Memiliki status baru setelah mengalami gagalnya pernikahan, bukanlah suatu alasan bagi Anda untuk merasa malu dan minder. Toh, setiap manusia tidak ada yang sempurna. Jadi tidak ada satupun orang di dunia ini yang berhak menjadi hakim atas kegagalan yang Anda alami.
Bila Anda telah memiliki momongan, jangan ragu untuk menerangkan status yang Anda sandang kini kepadanya, sehingga sejak dini, Si Anak mengetahui keadaan orang tuanya. Ajarilah Si Kecil untuk tidak malu dan minder dikarenakan kedua orang tuanya sudah tidak bersama lagi.
Hadapi dunia dengan lantang, dan sapalah seperti biasa orang-orang di sekeliling, termasuk para tetangga. Tidak perlu cemas, karena kalau digosipin sudah pasti itu. Oleh karenanya, jagalah sopan santun, tata krama, dan cara-cara positif. Bersikaplah seperti biasa. Maka, lambat laun gosip dan berbincangan orang di sekeliling akan memudar sendirinya, bersamaan dengan hal-hal baik yang Anda tebar buat orang-orang tersebut. Teruslah berpikir optimis dan positif. Ingat, hidup itu indah!
Afra Mayriani/ bersambung
Foto: Gettty Images
KOMENTAR