* Sambungan Listrik.
Bila instalasi listrik belun terpasang permanen sebaiknya sambungan listrik ditaruh di tempat yang tinggi sehingga tak mudah terjangkau bayi. Tapi bila tempat sambungan listrik sudah terlanjur berada di bawah, sebaiknya ganti dengan yang menggunakan pelindung.
* Kabel Listrik.
Kabel listrik yang tak tertata rapi seringkali menjadi biang keladi tersandungnya bayi. Jauhkan kabel dari jangkauan bayi, sehingga bayi bisa terhindar dari sengatan listrik.
* Kotak Obat.
Bila kotak obat diletakkan di tempat yang terjangkau bayi kemungkinan bayi dapat membukanya dan memasukan obat-obatan tersebut ke dalam mulutnya. Jangan lupa, bayi bereksplorasi melalui mulutnya.
* Tangga.
Berilah pintu pengaman antara tangga dan ruangan. Tangga sebaiknya juga tak berbentuk curam tapi agak miring dan pijakannya berbentuk panjang. Namun yang terpenting, setiap bayi ingin naik dan turun tangga harus tetap didampingi.
* Taplak Meja.
Biasanya bayi senang sekali menarik apa yang dilihatnya. Jadi untuk sementara singkirkanlah taplak meja. Jikapun ingin menggunakan taplak meja, pilihlah yang ukurannya lebih kecil dari meja sehingga tak sampai tergantung di sisi meja.
* Laci Meja/Lemari.
Sebaiknya dalam keadaan tertutup. Selain bisa menjepit tangan bayi, bila terbuka, dikhawatirkan bayi berusaha memanjat sehingga mengakibatkan laci tersebut jatuh dan menimpa si bayi.
* Meja Bersudut Tajam atau Perabot yang Tak Stabil.
Sebaiknya disingkirkan untuk sementara waktu, karena bayi yang sedang belajar merangkak atau berjalan akan berisiko terbentur sudut meja yang tajam atau bisa kejatuhan perabotan yang tak stabil.
* Koran/Majalah.
Bahan bacaan ini tak boleh termakan oleh bayi karena mengandung timah dalam jumlah tinggi. Ini bukan berarti acara membaca jadi menakutkan, tapi bila bayi sudah selesai "membaca" dan mulai tertarik untuk memasukkan majalah atau koran ke dalam mulutnya, segera alihkan perhatiannya pada kegiatan lain.
ANCAMAN YANG TAK KELIHATAN
* Asap Rokok.
Asap rokok jelas sekali memiliki dampak buruk pada bayi karena bisa membuat sesak dan efek jangka panjangnya bisa merusak paru-paru. Bila orang tua mempunyai kebiasaan merokok, lakukan kebiasaan tersebut di tempat khusus yang jauh dari bayi.
* Asap Kendaraan.
Asap kendaraan mengandung zat karbon monoksida yang tak berbau dan tak berasa namun berbahaya. Bila garasi mobil terletak di dekat kamar bayi, pastikan kamar memiliki ventilasi yang baik sehingga ada pertukaran udara segar setiap hari. Bila memanaskan mobil, sebaiknya bayi dipindahkan ke ruangan lain.
* Obat Nyamuk.
Penggunaan obat nyamuk sebaiknya seminimal mungkin dan kalau dapat dihindari. Bila jumlah nyamuk tidak seberapa, gunakan alat lain semisal sapu lidi atau alat pembunuh nyamuk elektrik, atau lindungi si bayi dengan kelambu. Bila jumlah nyamuk sudah sangat mengganggu, sebaiknya carilah apa yang menjadi peyebabnya. Mungkin ruangannya kotor atau lembab sehingga harus dibenahi.
* Bau Cat Tembok.
Tembok yang baru dicat biasanya menyebarkan aroma cat tersebut. Aroma ini tak baik karena mengandung senyawa kimia yang dapat mengganggu pernafasan. Bila renovasi rumah ditujukan untuk menyambut lahirnya bayi, sebaiknya acara mengecat direncanakan jauh sebelum bayi lahir. Sehingga setelah si buah hati muncul, ruangannya sudah siap untuk ditempati.
Faras
KOMENTAR