Bukan Pengganti Ibu Kandung
Seberapa keras pun usaha mendekatkan diri pada mereka, Anda tak akan bisa menggantikan posisi Ibu kandung. Inilah yang harus disadari ketika memutuskan untuk menikah dengan duda yang memiliki anak. Namun, Anda tetap harus bisa menerima mereka dalam satu paket dan dekati anak sebagai sahabat yang mempunyai prioritas penting dalam hidup.
Tahan Emosi
Kenali karakter anak-anak sejak masih berpacaran dengan ayahnya. Pendekatan ini berguna sebagai sarana belajar untuk saling menerima keberadaan dan memudahkan Anda saat berinteraksi dengan anak-anaknya kelak.
Jika mengalami penolakan, pelajari hal ini dengan mencoba melihatnya dari sudut pandang anak. Jangan jadikan penolakan tersebut menjadi alasan bagi Anda untuk sakit hati dan membalasnya.
Bangun Komunikasi
Untuk membuktikan Anda memahami posisi istri dari Ayah anak-anak, bangunlah komunikasi dan hubungan intens dengan anak tiri. Meski awalnya Anda belum tentu akan diberikan balasan setimpal dari anak-anak, sedikit demi sedikit Anda dapat melenyapkan segala rasa canggung dan takut anak tiri terhadap keberadaan Anda.
Buat Batasan
Saat anak tiri Anda bersikap tidak baik, tak perlu ditanggapi dengan kekerasan. Berikan teguran halus yang sepantasnya.
Ketika menemukan hal yang menurut Anda sudah melewati batas, segera diskusikan dengan suami agar mendapat jalan keluar yang terbaik. Belajarlah untuk tegas dan mengatakan "tidak" atau "jangan". Meski begitu, jangan biarkan anak tiri atau bahkan ayah mereka mengubah Anda menjadi makhluk yang dibenci oleh semua orang di dunia.
Bersikap Adil
Cepat atau lambat, Anda akan memiliki momongan sendiri. Agar tidak menimbulkan kecemburuan dan konflik persaingan berebut perhatian, sebisa mungkin jaga perasaan dan perhatian kepada anak tiri.
Lalu, ketika Anda berada bersama anak tiri, jangan menyinggung saat menyenangkan Anda dengan ayah mereka ketika mereka tidak ada.
Jangan Membandingkan
Jangan pernah membandingkan anak tiri dengan anak lain atau anak kandung. Ataupun menceritakan hal-hal buruk terhadap Ibu kandung. Terlebih, studi menunjukkan bahwa konflik yang sedang berlangsung setelah perceraian akan menjadi sebuah momen yang paling menyakitkan bagi anak-anak. Ikuti pula tradisi yang dimiliki sebelum Anda menjadi anggota keluarga sehingga Anda pun lebih dekat dengan keluarga baru.
Edwin Yusman f
foto: getty images
KOMENTAR