* Atasi ketakutan anak akibat trauma suntikan atau pemeriksaaan sebelumnya dengan selalu mengatakan bahwa dokter adalah orang yang baik karena membantu menjaga kesehatannya.
* Bacakan buku berisi dongeng tentang profesi dokter atau anak yang berani pergi ke dokter. Untuk anak batita, carilah buku dengan gambar yang besar dan menarik. Anak akan paham bahwa dokter adalah seorang penolong, dan anak kecil seperti dia tidak perlu takut ke dokter.
* Bermain peran "dokter dan pasien" sangat baik untuk mengatasi kecemasan anak. Gunakan perlengkapan mainan dokter-dokteran. Posisikan anak sebagai dokter, sementara orangtua, saudara, atau boneka kesayangannya sebagai pasien. Jelaskan fungsi masing-masing perlengkapan kedokteran. Stetoskop untuk apa, jarum suntik untuk apa. Peragakan bagaimana seorang dokter memeriksa pasien. Anda juga boleh mengizinkan si kecil membawa "mainan dokter-dokterannya" ke tempat praktik dokter sungguhan.
* Jelaskan prosedur medis yang akan dijalani anak selama pemeriksaan, umpamanya, nanti anak akan ditimbang, diperiksa suhu tubuhnya, dilihat rongga mulutnya dengan senter dan alat seperti sendok, didengar napas dan detak jantungnya dengan stetoskop, diperiksa seluruh tubuhnya, dan lain-lain. Gambaran proses pemeriksaan di ruang dokter membuat anak lebih siap.
* Jangan sekali-kali membohongi anak dengan mengatakan disuntik itu tidak sakit. Jelaskan apa adanya; disuntik itu sakit tetapi hanya sebentar. Tidak ada salahnya, saat anak disuntik, orangtua mengalihkan perhatiannya kepada hal lain. Dengan demikian, sakitnya tidak terlalu dirasakan.
* Saat mengunjungi tempat praktik dokter, bekali anak dengan mainan favoritnya. Lakukan aktivitas menyenangkan selama menunggu giliran diperiksa.
* Pilih dokter dan tempat praktik yang ramah anak. Dokter anak harus mampu melakukan pendekatan pada pasien ciliknya, seperti bisa berkomunikasi dengan hangat, atau tidak marah saat anak memegang dan mencoba peralatan medis seperti stetoskop.
Saeful
KOMENTAR