Untuk kategori pop, peserta membawakan lagu wajib Simfoni yang Indah, Mimpi, dan Burung Camar. Kategori keroncong dengan lagu Kr Bandar Jakarta, Kr Tanah Air, dan Kr Kemayoran. Untuk lagu dangdut, peserta menembangkan lagu Sekuntum Mawar Merah, Rekayasa Cinta. Tak disangka, suara dan gaya para para istri prajurit TNI AL tak mengecewakan. Meski tampil dengan warna seragam biru tua, tak mengurangi keanggunan penampilan mereka.
Tak kalah menarik, ada pula lomba cipta lagu anak bernapaskan maritim dan nasionalisme yang diikuti para guru. AL memiliki lembaga pendidikan yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara dengan nama Yayasan Hang Tuah. Nah, rangkaian acara lomba ini diselenggarakan untuk memeriahkan ulang tahun ke-67 Jalasenastri.
Ketua pusat Jalasenastri Penny Marsetio mengatakan, "Kami ingin memberi kegiatan yang berbeda kepada anggota Jalasenastri. Untuk tahun ini, kami menyelenggarakan lomba nyanyi. Selain itu, berangkat dari keprihatinan pada minimnya lagu anak, kami adakan lomba cipta lagu anak. Bayangkan, sekarang ini banyak anak-anak yang hafal lagu-lagu dewasa. Padahal, lagu cinta-cinta itu, kan, kurang cocok dengan usia mereka," jelas Penny dalam kata sambutannya sekaligus membuka acara lomba.
Bahkan, Penny dan pengurus Jalasenastri tidak ingin berhenti sampai di sini. Rencananya, ia akan mendokumentasikan lagu pemenang lomba dalam bentuk CD. "Kebetulan, lagu pemenangnya bagus-bagus. Lirik-lirik lagunya juga mengedepankan cinta Tanah Air, negara bahari, dan seterusnya."
Penny dan pengurus inti pusat Jalasenastri juga terbang ke Surabaya untuk menyaksikan acara ini. Bahkan, di tengah rehat acara, ia naik ke panggung membawakan lagu dangdut. Kontan saja aksinya mengundang antusias anggota. Tanpa ragu, ibu-ibu pun maju berjoget bersama.
Henry
KOMENTAR