TabloidNova.com - Mendiang Gayatri Wailissa (17), Duta ASEAN, dikenal asyik dan lucu oleh sahabat-sahabatnya. Ia pun tidak segan-segan membagi kiat mempelajari banyak bahasa, salah satu kemampuan yang membuatnya mendunia, kepada mereka.
Hal yang paling menakjubkan dari diri gadis belia ini memang kemampuannya di bidang linguistik. Tak kurang dari 11 bahasa dia kuasai, mulai dari bahasa Inggris, Italia, Spanyol, Belanda, Mandarin, Arab, Jerman, Perancis, Korea, Jepang, dan India dikuasainya dengan baik dan fasih. Dia juga sedang belajar bahasa Rusia dan bahasa Tagalog.
Megawati, salah satu sahabat Gayatri, menuturkan, rahasia Gayatri pandai berbicara bahasa asing adalah dengan sering berbicara di depan cermin. Dengan begitu, Gayatri dapat lebih luwes melatih aksen dan ekspresi wajah saat berbicara dengan bahasa asing.
"Gayatri itu senang sekali berbicara di depan kaca. Dia (melakukan itu) sendiri. Jadi wajar kan public speaking-nya bagus," kata Mega saat ditemui di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2014).
Selama bersekolah di SMP yang sama dengan Gayatri, Mega mengaku banyak belajar dari anak perajin kaligrafi itu. Ia mengatakan, Gayatri adalah motivator yang hebat. Karenanya, ia jadi terinspirasi untuk terus belajar.
"Kalau ngomong sama Kak Gayatri, aku pakai bahasa Inggris. Meski enggak ketemu langsung, kita selalu kontak-kontakan," kata gadis berkulit kuning langsat ini.
Selain gemar berbicara di depan kaca, Gayatri juga hobi menonton film dan membaca buku bahasa asing. Selanjutnya ia membaca kamus untuk menghafalkan kata-katanya.
Ia tidak pernah mengikuti kelas bahasa khusus, semua bahasa ia pelajari secara mandiri. "Memang Kak Gayatri itu cerdas ya, memang sudah bakat kali ya dari kecil. Tetapi enggak tahu sih dari umur berapa (belajar bahasa asing)," kata Mega.
Karena kemampuannya itu, Gayatri berhasil mendapatkan beasiswa untuk kuliah diplomat di Australia. Tetapi karena belum lulus SMA, ia belum bisa melanjutkan pendidikannya. "Sayang banget enggak diizinin sama sekolah. Padahal, kan kalau anak berprestasi begitu seharusnya diberikan kemudahan," kata Mega.
Melalui kemampuan berbahasa asing yang dipelajarinya secara otodidak, Gayatri kemudian terpilih mewakili Indonesia ke tingkat ASEAN dan mengikuti pertemuan anak di Thailand dalam Convention on the Right of the Child (CRC) atau Konvensi Hak-Hak Anak tingkat ASEAN.
Ini merupakan kali pertama seorang anak Maluku mengemban tugas negara dan menjadi delegasi tunggal. Dalam forum ASEAN ini, Gayatri mendapat tempat terhormat dan disapa "doktor" karena banyaknya bahasa asing yang dikuasainya itu.
Dalam forum itu, Gayatri mangaku ditunjuk sebagai penerjemah ketika peserta forum anak menyampaikan sesuatu. "Karena hanya saya yang mampu menguasai 11 bahasa, saya diminta membantu menerjemahkan ketika peserta forum anak ingin menyampaikan sesuatu, saya lantas diberi gelar 'doktor' karena kemampuan saya itu," kata Gayatri dalam suatu wawancara di Ambon, Senin (17/6/2013) silam.
Selain berbahasa asing, Gayatri masih memiliki bakat-bakat lain. Gadis ini menguasai banyak kesenian seperti baca puisi, teater, dan drama. Dia juga lihai dalam bermain biola dan menulis.
Dengan kemampuan yang dimilikinya itu, gadis yang berpenampilan sederhana ini mengaku akan mendorong anak-anak Maluku lainnya untuk terus belajar dan mengembangkan bakat sehingga mampu bersaing dengan anak di daerah lainnya.
"Saya lagi membuat sebuah konsep melalui kegiatan roadshow di beberapa sekolah di Ambon mulai dari SD sampai SMA agar anak-anak Maluku lainnya juga dapat mengembangkan bakatnya," harapnya.
Kompas.com/Unoviana Kartika/Rahmat Rahman Patty
KOMENTAR