Pada saat puasa, pola makan akan berubah, hanya makan di pagi dan menjelang malam hari. Artinya, perut dibiarkan kosong selama sekitar 13 jam. Biasanya, tubuh perlu beradaptasi selama 3-5 hari. Namun, meski perut kosong belasan jam, tubuh tetap memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas, lantaran tubuh kita memiliki cadangan gula berupa lemak dan glikogen.
Yang harus diperhatikan pada saat lambung kosong adalah pengeluaran asam lambung dan gas akan semakin meningkat. Tapi, hal ini tak berlangsung terus-menerus. Menurut Dr. H. Ari Fahrial Syam, Sp.PD - KGEH, MMB, FINASIM, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Lambung dan Pencernaan, FKUI-RSCM, penelitian yang dilakukan memang menunjukkan bahwa pada minggu pertama puasa, orang normal akan mengalami peningkatan asam lambung setelah siang hari dan kadang-kadang keadaan ini menimbulkan rasa perih.
Akan tetapi, lanjutnya, kondisi ini akan stabil setelah minggu kedua dan naik turun asam lambung akan kembali normal 1 minggu setelah puasa Ramadhan. Adanya peningkatan asam lambung ini tidak akan merusak dinding lambung. Oleh karena itu, bagi yang tidak punya masalah dengan sakit magnya, "Puasa Ramadhan tidak akan membuat lambung menjadi sakit, dan sebaliknya secara keseluruhan tubuhnya akan menjadi sehat."
Ari juga menyarankan agar penderita mag tetap melakukan latihan fisik secara teratur sesuai kemampuan. Latihan fisik yang cukup dan teratur akan membuat tubuh menjadi bugar dan sehat. Selain itu, olahraga juga akan menghindarkan stres. "Ingat, kondisi mental erat hubungannya dengan kondisi pencernaan. Paling tidak, dengan latihan fisik, ada pelemasan otot tubuh," ujarnya. Olahraga sebaiknya dilakukan setelah sahur atau menjelang berbuka puasa. Pilih juga olah raga yang tidak menguras banyak keringat, karena bisa menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah banyak.
Mag Fungsional
Untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan makanan selama berpuasa, pada saat sahur, sebaiknya mengonsumsi makanan sebanyak 30-40 kal/kilogram berat badan. Contoh, jika Anda memiliki berat badan 50 kg, artinya paling tidak Anda mengonsumsi 1500-2000 kal.
Ari juga menyarankan agar tidur paling tidak setelah dua jam sahur untuk menghindari naiknya asam lambung ke kerongkongan. "Saat itu lambung masih berisi makanan. Makanan bisa lancar turun ke saluran lain dalam posisi tegak. Sedangkan dalam posisi tidur, makanan akan sulit turun. Dikhawatirkan, asam lambung akan naik ke kerongkongan, yang akan menyebabkan iritasi pada pasien yang punya kelainan pada klep kerongkongannya," jelasnya.
Bagaimana dengan mereka yang punya masalah dengan magnya? "Tetap dianjurkan berpuasa, karena puasa akan menyembuhkan sakit magnya," lanjut Ari. Pasalnya, sebagian besar sakit mag yang ada di masyarakat adalah sakit mag fungsional, yaitu pada pemeriksaan endoskopi tidak ditemukan kelainan yang bermakna pada saluran cerna atas.
Sakit mag fungsional ini terjadi karena makan yang tidak teratur, konsumsi camilan untuk lambung yang tidak sehat, seperti makan yang mengandung cokelat dan keju serta makanan yang mengandung minyak, konsumsi kopi dan minuman bersoda sepanjang hari, merokok, dan hidup dengan stres.
Selain mag fungsional, sakit mag yang lain adalah sakit mag organik, yaitu adanya luka dalam di kerongkongan, lambung, dan usus dua belas jari. Penderita sakit mag organik ini pun tetap dianjurkan berpuasa, tetapi dengan minum obat. Pada penderita kelainan organik yang tidak mengonsumsi obat, puasa cenderung akan membuat mag semakin parah. Pasalnya, luka dalam sudah berlangsung cukup lama.
Hasto Prianggoro / bersambung
KOMENTAR