Seks yang sehat ditandai dengan tercapainya orgasme pada kedua belah pihak. Bagaimana caranya?
Orgasme adalah puncak atau titik kepuasan dari suatu aktivitas seksual. Hubungan seksual yang normal melewati beberapa fase, mulai fase perangsangan, fase intercourse dan orgasme, sampai fase afterplay setelah orgasme. "Enggak ada orgasme yang tiba-tiba muncul. Pada wanita, orgasme bisa terjadi berkali-kali dalam waktu yang berdekatan, tanpa melalui fase penurunan (resolusi) yang umum. Sementara pada pria, setelah orgasme (ejakulasi), harus kembali melewati fase resolusi dan istirahat yang penuh untuk kembali ke fase perangsangan berikutnya," kata konsultan seks, Dr. Ferryal Loetan, ASC&T, Sp.RM, MKes-MMR.
Pada saat orgasme, otot-otot yang sudah mengalami fase pengerasan pada saat perangsangan, menjadi rileks, yang berakibat muncul fenomena khusus berupa kenikmatan yang sangat pada orang tersebut. Pada wanita, umumnya orgasme tidak disertai ejakulasi, seperti pada pria. Namun, beberapa wanita, meski kecil jumlahnya, juga mengalami ejakulasi.
"Ia mengeluarkan cairan, yang prinsipnya keluar seperti pada pria saat ejakulasi. Kadang-kadang, mereka seakan-akan merasa cairan yang keluar adalah cairan kencing, padahal sebetulnya bukan," lanjut Ferryal. Cairan ini diproduksi oleh kelenjar-kelenjar yang ada di sekitar alat kelamin wanita. "Mungkin produksinya cukup banyak, sehingga saat orgasme, cairan itu keluar seakan-akan ejakulasi."
FAKTOR FISIK DAN PSIKIS
Pria lebih mudah mengalami orgasme ketimbang wanita. Penyebabnya faktor fisik dan psikis. "Faktor fisik, karena sebagian besar alat kelamin wanita ada di dalam, sehingga wanita sendiri terkadang tak tahu daerah-daerah mana yang sebetulnya penting untuk aktivitas seksual mereka, daerah mana yang sensitif, daerah mana yang bisa menghasilkan rangsangan khusus yang bisa menghasilkan orgasme. Sementara alat kelamin laki-laki berada di luar, sehingga lebih mudah dirangsang," jelas Ferryal.
Keberhasilan orgasme juga ditunjang oleh faktor fisik dan faktor psikis. Faktor fisik, apakah wanita terangsang secara keseluruhan organ seksualnya, dalm hal ini organ alat kelamin yang memiliki sensitivitas tinggi, seperti clitoris, G-spot, dan area sensual lain, di luar alat kelamin.
Faktor psikis misalnya apakah hubungan seks itu merupakan keinginan dari wanita itu sendiri. "Seorang wanita yang tidak ingin mendapatkan kenikmatan dari hubungan seksual tidak akan bisa mendapatkan orgasme. Misalnya, ia tak suka pasangannya atau tidak suka hubungan seksual pada saat itu." Pria lebih mudah dirangsang karena alat kelamin di luar. "Meski tidak suka, namun kalau dirangsang, pria akan ereksi. Jadi, meski secara psikis enggak bisa, namun secara fisik pria bisa," lanjutnya.
Bersambung
Dok. Nova
KOMENTAR