Tubuh gemuk
Selain faktor di atas, aroma tubuh juga dapat dipengaruhi oleh minuman dan makanan yang dikonsumsi. Makanan tinggi kalori, berlemak dan berprotein tinggi seperti produk susu, jika dikonsumsi berlebihan akan merangsang kelenjar apokrin mengeluarkan lebih banyak keringat dan lemak. Begitu pula konsumsi minuman alkohol, makanan pedas, makanan berbau menyengat seperti petai, jengkol, bawang putih, bawang merah, bawang bombai, terasi, bersantan, bumbu kari, daging kambing dan juga buah durian. "Bahan stimulan seperti kopi dan minuman berenergi bersifat meningkatkan aktivitas kelenjar keringat dan meningkatkan potensi bau badan."
Beberapa orang gemuk juga ditemukan memiliki bau badan tak sedap. Bau badan tak sedap pada orang-orang berbadan subur disebabkan keringat yang terperangkap di antara lipatan-lipatan kulit dan tidak segera menguap. Jika diurai oleh bakteri, sisa keringat tersebut akan menyebabkan bau.
Penggunaan bahan pakaian tertentu juga dapat meningkatkan bau badan. Bahan pakaian yang terbuat dari katun, wol, sutra serta bahan pakaian alami lain, cenderung mudah menyerap keringat dan membuat keringat lekas mengering. Sedang bahan pakaian sintetis seperti nylon tidak menyerap keringat, sehingga sisa keringat masih melekat pada kulit. "Pada saat beraktivitas, bahan sintetis yang terlalu ketat juga akan menjadi lebih tak nyaman dan membuat kulit tak mudah bernafas. Keringat pun mengumpul pada area-area tertentu menimbulkan bau badan," kata Vinnia.
Hindari stres
Faktor-faktor fisiologis juga dapat menyebabkan bau badan. Orang-orang ras tertentu, misalnya etnis berkulit gelap, memiliki kelenjar apokrin yang lebih besar dan aktif. Akibatnya, bau badan lebih mudah muncul pada orang-orang tersebut.
Pria yang memiliki aktivitas apokrin lebih tinggi juga berpotensi mudah mengalami bau badan ketimbang wanita. Begitu pula pada orang-orang yang telah menopause, menderita radang lambung, radang saluran pernapasan, kelainan ginjal, gangguan hati, sariawan, diabetes, gigi berlubang, keputihan, eksim dan infeksi jamur, juga dapat mengalami bau badan.
Bau badan bisa dihilangkan dengan beberapa cara, misalnya menjaga kebersihan. Upayakan menjaga kebersihan tubuh dengan mandi minimal dua kali sehari. Sebaiknya juga lebih rileks dan menghindari emosi negatif. Menenangkan pikiran dan menghindari stres dapat menurunkan risiko bau badan. "Beberapa tindakan medis juga dapat ditempuh untuk mengurangi produksi keringat seperti botox dan operasi," kata Vinnia.
Laili Damayanti
KOMENTAR