Jadi, lanjutnya, "Yang penting adalah cara kita menghadapinya. Selain itu, suami juga harus membantu istri mengatasi masalah yang timbul dengan mertua, atau sebaliknya." Baik mertua maupun menantu juga harus menyadari peran serta kedudukan masing-masing. "Mertua harus menganggap menantu sebagai anak kandungnya sendiri. Begitu juga menantu, harus menganggap mertua sebagai orangtuanya sendiri."
JANGAN MALAH LARI
Sepelik apa pun masalah yang timbul antara Anda dan mertua, usahakan jangan menghindar. Misalnya, Anda justru pergi dari rumah selama beberapa hari karena kesal pada mertua. "Sikap semacam ini justru akan semakin mempertajam pertikaian. Cobalah untuk membicarakan segala permasalahan secara terbuka. Kalau kita malah lari atau menghindar, bagaimana permasalahan bisa diselesaikan? Tentu, harus ada upaya saling menghargai."
Sebetulnya, terjadi masalah atau tidak, tergantung pada persepsi masing-masing pihak, kok. Entah itu mertua terhadap menantu maupun sebaliknya. Dan persepsi ini bisa dibentuk. Agar mertua mempersepsikan menantu positif, ya, menantu harus berusaha mempelajari apa keinginannya. Begitu juga sebaliknya.
Ingat, bukan cuma mertua yang bisa bikin masalah, tapi menantu pun bisa bikin masalah. Iya, kan?
Hasto Prianggoro/nakita
Resep Agar Disayang Mertua
Banyak terjadi, mertua justru lebih dekat kepada menantu daripada ke anaknya sendiri. Bagaimana itu bisa terjadi? Tips dari Dr. Sukiat di bawah ini mungkin bisa Anda coba:
Selain menganggap mertua sebagai orangtua sendiri, cobalah untuk menganggapnya sebagai teman. Dengan menganggapnya sebagai teman, akan lebih mudah bagi kita untuk mendekatinya dan sebaliknya.
Lakukan kegiatan bersama. Misalnya makan malam bersama di luar, berkebun, atau apa saja, sehingga muncul kedekatan dan rasa saling memerlukan. Jika rasa saling memerlukan sudah dimiliki, maka akan timbul rasa saling menghormati. Apalagi jika menantu dan mertua memiliki hobi yang sama. Yang penting adalah sikap bisa menerima kekurangan dan kelebihan salah satu pihak.
Masalah tidak bisa diselesaikan dengan emosi. Jadi, coba carilah upaya penyelesaian yang rasional. Jika timbul masalah, cobalah turunkan emosi terlebih dulu. Salah satu caranya adalah dengan melihat aspek positif pihak lain. Setelah itu baru mencari alternatif pemecahan masalah.
KOMENTAR