Tahukan Anda bahwa setiap hubungan akan melewati tahapan yang sudah dapat diprediksi walau berbeda kadarnya antara pasangan satu dengan pasangan lainnya?
Untuk mengetahui tahapan yang sedang Anda dan pasangan hadapi saat ini, simak beberapa tahapan perkawinan berikut ini.
Tahapan I: Cinta Romantis
Hubungan pada tahap awal ini selalu terasa manis. Anda dan pasangan saling mencintai dan semuanya tampak sempurna. Pun ketika menghadapi situasi yang tidak menyenangkan, Anda tetap memperlihatkan rasa cinta yang mendalam.
Penelitian membuktikan, pada tahapan ini tidak hanya hati Anda yang dipenuhi oleh cinta tetapi tubuh Anda pun dipenuhi oleh hormon endorphin yang membuat Anda jadi bersemangat dan meningkatkan gairah seksual. Oleh karena itu, selagi Anda berada pada tahapan ini, nikmatilah.
Tahapan II: Kekecewaan & Penderitaan
Pada tahap ini, konflik mulai muncul. Sikap yang memperlihatkan cinta, menghormati dan menghargai mulai berkurang. Produksi endorphin mulai menurun. Bahkan, Anda mungkin mulai tertarik pada orang lain, anak-anak, pekerjaan atau apa saja yang dapat memenuhi kebutuhan Anda dan mengindari penderitaan.
Sebenarnya, tahapan ini dapat memperdalam hubungan dan kedekatan. Jadikan konflik sebagai media bagi Anda dan pasangan untuk lebih mendewasakan pribadi. Mencari pengganti bukanlah penyelesaian karena Anda akan menemukan masalah yang sama di kemudian hari.
Tahapan III & IV: Pengetahuan, Kesadaran, Perubahan
Pada tahapan ini, Anda dan pasangan mulai belajar menjadi pasangan yang baik dan bekerja sama demi hubungan yang Anda impikan. Pada tahapan ini Anda mencapai informasi dan pandangan baru mengenai dasar perkawinan atau hubungan Anda. Bagaimana caranya agar Anda bisa mendapatkan informasi dan pandangan baru tersebut?
1) Belajar dari orang lain. Tanyakan pada pasangan yang telah hidup berbahagia bersama selama 30 tahun atau lebih tentang rahasia kebahagiaan mereka dan kiat melewati masa-masa sulit.
2) Cari informasi. Anda dapat browsing di internet, atau membaca buku dan artikel mengenai hubungan perkawinan.
3) Instrospeksi diri. Evaluasi perilaku Anda dan mengubahnya jika tidak mendukung terciptanya hubungan yang baik.
4) Cari bantuan. Bila Anda merasa tidak ada kemajuan, lakukanlah konseling dengan penasehat perkawinan.
Aline
KOMENTAR