"Guruku nanti baik, enggak, Ma?" atau "Aku duduk di mana dan sama siapa nanti?" adalah dua dari sekian banyak pertanyaan yang mungkin saja dipikirkan oleh Sang Buah Hati ketika memasuki sekolah kembali setelah menikmati liburan panjang atau bahkan ketika ia baru pertama kali bersekolah.
Apa yang harus disiapkan orang tua agar anak tak tenggelam dalam kecemasan? Yang pasti, fase terpenting ketika anak bersekolah kembali adalah minggu pertama haruslah sukses dijalani. Tentunya, orang tua bisa dan harus mendampingi juga memberi semangat. Agar lancar, ikuti langkah berikut ini.
Jalani Rutinitas
Biasanya, ketika liburan sekolah, kebiasaan di rumah cenderung bergeser atau bahkan berubah sama sekali. Nah, seminggu sebelum masuk sekolah, ada baiknya kembali lagi ke rutinitas semula.
Menurut Patricia Tanner Nelson, ahli hubungan keluarga dari University of Delaware, "Kembalikan kebiasaan jam tidur saat sekolah berlangsung sehingga anak terbiasa kembali." Selain itu, singkirkan dulu camilan saat liburan dan ganti dengan makanan rumah yang sehat dan memberi energi, juga jangan lupa luangkan waktu bersama.
Belanja Keperluan Sekolah
Jangan pernah meremehkan kebutuhan anak akan barang baru untuk kebutuhan sekolahnya. Bagi anak yang bersekolah di TK atau sekolah dasar; tas baru, buku baru, alat tulis baru adalah "amunisi" yang ampuh yang memberi mereka semangat untuk kembali ke sekolah segera.
Sementara untuk anak dengan usia lebih matang, lebih baik beri hadiah berupa barang yang sedang tren, apalagi jika prestasinya bagus atau selama liburan justru membantu orang tua melakukan tugas sehari-hari.
Tunjukkan "Jalannya"
Jika Sang Buah Hati benar-benar baru memasuki sekolah, tak usah ragu mengantarnya ke sekolah, menunjukkan di mana kelasnya berada, sampai detail kecil namun penting seperti lokasi toilet, halte bus, dan tentunya jangan lupa menjelaskan, kalau perlu, buat catatan yang bisa mereka bawa ke manapun.
Jika anak masih berusia dini dan tak mungkin pulang sendiri, ingatkan selalu untuk tidak berbicara dengan orang asing dan hanya boleh dijemput oleh orang tua atau baby sitter yang sudah dikenali keluarga dan dia sendiri.
Astrid Isnawati/ bersambung
KOMENTAR