Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang sulit. Ada yang mengatakan, bahkan lebih sulit dibandingkan pertama kali kita memutuskan untuk memiliki anak pertama.
Soalnya, hal ini tidak saja menyangkut masalah "punya anak" tetapi lebih merupakan sebuah perubahan dalam keluarga. Dengan menambah anak, gaya hidup, keuangan, pekerjaan, hubungan kekeluargaan, dan tentu saja hubungan dengan anak-anak yang sudah ada lebih dulu, akan berbeda. Dan sering kita mendengar orang-orang berkomentar, "Tambah satu anak berarti pekerjaan ayah dan ibu jadi dobel."
Ada baiknya sebelum memutuskan hamil lagi, cari informasi. Baik dari dokter Anda, para ahli, keluarga, dan teman-teman. Minta pendapat mereka, kapan waktu yang tepat untuk menambah anak. Pikirkan segi positif dan negatifnya dan Anda sendiri yang harus mengambil keputusan.
KAPAN WAKTU YANG TEPAT
Bagi kebanyakan orang, keputusan menambah anak lebih disebabkan oleh faktor waktu, yaitu kapan waktu yang tepat. Pertanyaannya adalah, apakah sebaiknya menambah anak langsung sesudah anak pertama sehingga mereka dapat bermain bersama dan bagi Anda sendiri berarti tidak perlu repot-repot mengurus anak kecil lagi nantinya atau justru membuat jarak tertentu untuk kehamilan berikutnya.
Penelitian menunjukkan, jarak dari satu anak ke anak berikutnya berkisar antara dua sampai tiga tahun.
Berikut ini hasil penelitian yang menunjukkan jarak antara dua anak:
* Menunggu sampai 18 -23 bulan untuk hamil lagi sesudah melahirkan, merupakan waktu yang tepat bagi kesehatan sang bayi yang dikandung.
Menurut ahli, mengandung bayi kurang dari enam bulan sesudah melahirkan bayi yang pertama, dapat menyebabkan kelahiran prematur (40 persen) atau bayi lahir dengan berat badan kurang. Dan kehamilan dengan jarak 10 tahun sesudah anak pertama, mempunyai risiko dua kali lipat pada masa pra-kelahiran.
* Kelahiran dengan jarak 24 sampai 35 bulan juga ideal. Bila kurang dari jarak tersebut, biasanya mempunyai risiko lahir dengan berat badan kurang. Sang ibu memerlukan waktu lebih lama untuk pulih dari stres dan memulihkan kondisi tubuh sesudah kehamilan terdahulu.
* Bila anak pertama berusia di bawah 1 yahun atau di atas 4 tahun, merupakan waktu yang tepat untuk mempunyai anak lagi.
Ini didasarkan pada hubungan kakak-beradik dengan orang tuanya, persaingan saudara sekandung, dan rasa percaya diri mereka. Anak-anak di bawah 1 tahun belum merasakan status istimewa yang mereka miliki, sementara anak umur 4 tahun sudah cukup puas menikmati perhatian dari ayah ibunya. Ditambah lagi mereka sudah mempunyai kesibukan sendiri.
SEBELUM MEMUTUSKAN
Tidak ada ilmu apa pun yang dapat mendikte, apa yang harus kita lakukan bilamana menyangkut masalah cinta dan keinginan. Jadi, di bawah ini merupakan beberapa hal yang dapat menjadi bahan pertimbangan Anda sebelum mengambil keputusan.
* Berapa usia si sulung sekarang?
Dalam hal ini, tidak ada jawaban yang salah atau benar, meski di atas telah dijelaskan bahwa sebaiknya Anda menunda kehamilan berikutnya bila anak yang terdahulu masih berusia di bawah 6 bulan. Banyak yang beranggapan, semakin bertambah usia seorang anak, semakin baik.
Dengan demikian mereka punya waktu banyak yang bisa dilalui bersama Anda dan mereka sudah mengerti bila diajak bicara mengenai kehadiran adik. Ada juga yang beranggapan, dengan beda usia yang tidak terlalu jauh, justru dapat menjadi teman bermain buat si kakak. Anda pun tidak perlu repot-repot mengurus anak kecil lagi.
* Bagaimana kehadiran adik baru mengubah gaya hidup?
Apakah Anda sudah mapan dengan kehidupan rutin dengan anak-anak Anda yang ada sekarang ini? Apakah Anda mempunyai cara perawatan anak yang baik? Apakah seisi rumah dapat tidur malam dengan tenang? Apakah Anda dan pasangan punya cukup waktu untuk berdua? Mungkin Anda perlu kembali bekerja dan apakah Anda bakal menikmatinya?
Semua ini merupakan unsur-unsur penting yang harus dipertimbangkan pada saat akan memutuskan untuk hamil lagi. Ingat, kehadiran sang bayi akan menyita waktu Anda. Pikirkan matang-matang apakah Anda akan mempunyai cukup waktu dan tenaga untuk mengurus bayi lagi dan apakah anak-anak Anda yang lain siap untuk mempunyai adik lagi. Bisa saja Anda memutuskan, satu anak sudah cukup.
* Bagaimana kondisi keuangan?
Memang betul, uang bukanlah segala-galanya. Tap, toh, kita harus menyadari, untuk membesarkan anak-anak, kita memerlukan uang. Perhitungkan uang yang akan diperlukan bagi setiap anak untuk kebutuhan sehari-harinya seperti makanan, pakaian, kebutuhan tetek-bengek, dan yang paling utama adalah kebutuhan pendidikan dan kesehatan mereka. Anda harus mempertimbangkan mata pencaharian Anda.
Buat perhitungan yang jelas, sesuaikan dengan gaji. Banyak ibu yang sulit untuk tetap terus bekerja sesudah melahirkan anak kedua ataupun ketiga karena repot dengar urusan anak. Sanggupkah Anda bila harus berhenti bekerja, jika hal itu tampaknya harus Anda jalani? Atau sanggupkah Anda membayar baby sitter bila tetap ingin bekerja?
* Berapa usia Anda?
Suka atau tidak, faktor usia merupakan faktor yang penting. Terutama bagi wanita. Bila Anda berusia 38 tahun dan masih menginginkan dua orang anak lagi, Anda tidak bisa hamil dengan jarak usia tiga tahun antara anak yang satu dan yang lainnya.
Bila usia Anda di bawah 30 dan tidak punya masalah kesehatan yang membahayakan kehamilan, Anda masih mempunyai kesempatan untuk mengatur waktu Anda. Banyak wanita yang masih dapat hamil di usia awal 40-an tetapi kesuburan rata-rata menurun secara drastis pada saat Anda mencapai usia 35 tahun.
Bicarakan masalah usia dengan pasangan. Banyak pasangan yang sudah mempertimbangkannya sejak awal, pada usia berapa mereka akan mempunyai anak yang terakhir.
* Apakah Anda & pasangan sepakat?
Kadang-kadang hanya salah satu yang siap, sementara pasangannya tidak siap. Tidaklah mudah untuk selalu bisa sejalan satu sama lainnya. Hal ini merupakan masalah yang tidak mudah untuk dihadapi.
Yang jelas, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah bicarakan perbedaan di antara Anda berdua. Diskusikan sudut pandang Anda berdua.
Bisa saja pada saat itu tidak ada keputusan yang bisa dilakukan, tapi paling tidak, masing-masing pasangan akan mengerti apa yang dikehendaki pasangannya.Bila perlu, konsultasi dengan dokter atau orang yang lebih berpengalaman.
* Apa kata hati Anda?
Tentu saja Anda dapat membaca sederet aturan dan definisi mengenai sisi positif dan negatif masalah ini, tetapi yang paling penting adalah keputusan yang diambil yang sesuai dengan hati nurani Anda. Ikuti kata hati Anda.
Bila Anda menginginkan anak dan pasangan Anda pun demikian, mungkin kehidupan Anda akan berubah.
Aline
KOMENTAR