Lalu bagaimana upaya penyembuhannya? Dunia kedokteran yang semakin maju memungkinkan untuk memberikan pengobatan pada kasus-kasus cacat bawaan tersebut. "Yang penting, orangtua segera berkonsultasi dengan ahlinya bila anak mengalami kelainan," jelas Soeminta.
Berbagai perlengkapan penunjang dan ahlinya bisa dimanfaatkan untuk mengurangi cacat. Misalnya, bidang bedah plastik menangani masalah-masalah yang menyangkut kosmetika, seperti bibir sumbing tadi. Ada juga ahli bedah jantung untuk kasus anak dengan kelainan jantung, atau bedah saraf untuk anak dengan kelainan saraf. "Yang jelas, lebih baik kita melakukan tindakan sedini mungkin ketimbang menundanya.
Orangtua tidak perlu khawatir terlalu berlebihan apabila operasi dilakukan pada bayi berumur beberapa minggu. Toh, obat-obatan anestesi yang digunakan aman bagi si bayi."
Kendati belum semua bisa dibenahi, minimal ada terapi dan pengobatan yang bisa mengurangi kelainan tersebut. Yang perlu diingat, kita harus lebih sabar jika anak harus menjalani operasi berulang-ulang. "Pada banyak kasus, operasi tak bisa dilakukan hanya sekali. Perlu dua-tiga kali atau malah lebih," tutur Soeminta. Itu pun memerlukan waktu yang tidak sebentar karena jarak satu operasi dengan operasi berikutnya cukup lama, misalnya 2-3 tahun.
Soal biaya memang relatif. Tapi, menurut Soeminta, hampir semua rumah sakit pemerintah yang memiliki fasilitas lengkap memberlakukan keringanan biaya bagi yang kurang mampu. Bahkan, para orangtua bisa menggunakan Askes (untuk pegawai negeri). Sayangnya, sampai saat ini tidak semua asuransi menjamin biaya bedah untuk kasus-kasus cacat bawaan. Berbeda dengan di negara-negara yang lebih maju, seperti Amerika dan Jepang, bedah rekonstruksi bagi cacat bawaan pada anak sudah menjadi bagian tanggungan asuransi.
Merawat Anak "Istimewa"
Yang terbaik yang bisa Anda lakukan adalah:
* Sikap Lembut Namun Tegas
Jalinan hubungan yang penuh kasih sayang akan membantu kestabilan emosi anak. Anda harus ekstra sabar menghadapinya. Ingatlah, ia jauh lebih frustrasi melihat keadaan dirinya ketimbang Anda. Jangan sekali-kali memperlihatkan rasa putus asa kita saat mengasuhnya.
* Ajari Kemandirian
Jangan membedakan dirinya dengan saudara kandungnya yang normal. Ia berhak mendapat bantuan, tetapi jangan menjadikannya tidak mandiri. Hal tersebut bukan cuma akan menyulitkan Anda sekeluarga, tetapi juga dirinya. Ajarkan ia banyak hal yang bisa dikerjakannya sendiri.
* Sesuaikan Target
Jangan memasang target terlalu muluk untuknya. Setiap kemajuan yang dicapai patut Anda syukuri.
* Fasilitas
Beri ia fasilitas yang memudahkan dirinya. Misalnya, ruangan-ruangan di rumah harus aman jika si kecil mengalami kebutaan. Hindari kecelakaan lain yang mungkin terjadi. Buatlah ia merasa nyaman.
* Bangun Rasa Percaya Dirinya
Sikap Anda yang bijaksana dan limpahan kasih sayang yang diberikan bisa membangun rasa percaya dirinya. Jangan memperolok-olok keadaan dirinya. Ini akan memperburuk keadaannya saja. Berilah ia pengertian (dengan bahasa yang dimengerti olehnya) bahwa rasa sayang Anda tidak berkurang karena ketidaknormalannya.
* Mengenal Dunia Luar
Ajari ia sedini mungkin menghadapi tantangan dunia luar, yang mungkin tidak sepenuhnya bisa menerima dirinya. Anda bisa membantu dengan menceritakan kondisi si anak pada keluarga besar, lingkungan sekitar. Mintalah pengertian dari lingkungan si kecil untuk bisa menerima kehadiran si kecil apa adanya. Tegurlah dengan sopan bila ada yang mengejek anak Anda.
* Pengobatan Terbaik
Berikan pengobatan terbaik bagi dirinya. Ajarkan ia untuk disiplin menjalani semua pengobatan. Baik itu obat yang diminum, konsultasi, terapi, operasi, dan sebagainya. Beri penjelasan bahwa hal tersebut semata-mata dilakukan untuk kebaikan dirinya.
* Cari Dukungan
Jangan menjalani segala sesuatu sendirian sehingga Anda merasa begitu lelah. Ajaklah seluruh anggota keluarga untuk membantu si kecil yang bermasalah. Jalani semuanya dengan tulus. Kuatkan diri dengan selalu mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Kuasa.
* Tumbuh Wajar
Tetap berikan kebebasan berekspresi pada anak dengan bermain sewajarnya. Perkenalkan dunia anak-anak yang ceria padanya. Jangan membiarkan dirinya hanya mengurung diri di rumah. Sekaligus jangan sekali-kali melarangnya keluar rumah. Biarkan ia tumbuh sebagaimana mestinya.
Riesnawiati Soelaeman/nakita
KOMENTAR