Waspadai Gejala
Ada banyak gejala SBS. Pada kasus SBS berat yang mengakibatkan korban meninggal atau gangguan saraf, gejala SBS ditunjukkan antara lain bayi atau anak mendadak tak sadarkan diri dan menderita disfungsi sistem saraf. Jika ini terjadi, segera cari bantuan medis. Berikut beberapa gejala umum SBS:
1. Bayi terlihat lesu dan tak banyak senyum seperti biasanya.
2. Nafsu makan menurun, sulit makan atau muntah tiba-tiba tanpa sebab.
3. Bayi tak lagi kuat mengisap atau menelan.
4. Jarang tersenyum.
5. Postur cenderung kaku.
6. Kejang.
7. Sulit bernapas.
8. Kepala atau jidat terlihat lebih besar dari biasanya atau beberapa bagian kecil kepala terlihat membengkak.
9. Tidak mampu mengangkat kepala.
10. Penglihatan terlihat tidak fokus atau gerakan mata berubah-ubah, atau ukuran pupil mata yang tidak sama.
Bisakah SBS Dicegah?
Berikut beberapa hal yang wajib dilakukan untuk mencegah SBS:
1. Jangan sekali-kali mengguncang bayi atau anak, sepelan apapun guncangan itu.
2. Ada baiknya meletakkan bayi di boks tidur atau letakkan ia di kamar tidur ketika Anda tengah bertengkar dengan pasangan. Ketika kemarahan memuncak, apapun bisa terjadi, termasuk membanting bayi yang ada dalam gedongan Anda.
3. Jangan pernah menghukum anak ketika amarah Anda tengah memuncak. Bisa-bisa Anda lupa diri. Sebaiknya, tenangkan diri terlebih dulu, baru kemudian menerapkan hukuman yang tepat kepada anak.
4. Jangan pernah ragu untuk melapor kepada pengurus RT/RW atau polisi begitu Anda mencurigai telah terjadi SBS terhadap bayi atau anak di lingkungan sekitar.
Hitungan Detik yang Membahayakan!
Seberapa kuatkah dan berapa lama Anda harus mengguncang bayi atau anak supaya ia cedera? Tak ada angka yang jelas yang menunjukkan berapa kali guncangan yang bisa menimbulkan akibat medis maupun berapa lama guncangan bisa memunculkan akibat yang fatal terhadap bayi. Secara umum, kebanyakan guncangan berlangsung selama sekitar 20 detik atau kurang.
Pada beberapa kasus, periode mengguncang berlangsung antara 5-10 detik. Dibutuhkan kekuatan yang cukup untuk membuat kerusakan otak yang bisa dideteksi sebagai akibat SBS. Yang jelas, dari pengalaman dan pengakuan para pelaku yang melakukan SBS, guncangan harus dilakukan oleh orang dewasa atau seseorang yang bertubuh dewasa.
Hasto
KOMENTAR