Ketika memilih makanan dan minuman, semua orang tidak mungkin dapat langsung menentukan pilihan berdasarkan rasanya. Terkecuali mereka yang memang sudah terbiasa mengonsumsi dan mengetahui betul rasa makanan tersebut. Umumnya yang paling pertama diperhatikan saat memilih makanan atau minuman adalah penampakan visualnya, terutama warna.
Apalagi anak-anak, yang terpenting adalah warna baru menyusul bentuk dan kemasan. Soal rasa? Ah! Bisa ditawar.
Yang menjadi pertanyaan adalah seberapa aman zat pewarna yang digunakan? Nah, agar lebih aman sebaiknya buat sendiri pewarna makanan dengan bahan-bahan alami, seperti:
Kunyit
Kunyit hampir selalu dipakai dalam bumbu hidangan tradisional Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Rempah yang masih tergolong keluarga jahe ini berbentuk bulat panjang, kulit arinya beralur-alur dan sangat tipis. Berwarna kuning tua dengan aroma khas dan rasanya yang agak pahit.
Warna kuning inilah yang dipakai sebagai pewarna alami dalam makanan. Biasa dipakai untuk mewarnai nasi atau ketan kuning dan campuran bumbu kari atau gulai. Cara membuatnya, kupas kunyit segar dan haluskan bersama bumbu lain. Atau bakar kunyit di atas bara api hingga kulit terkelupas, bersihkan lalu campurkan dalam bumbu lain atau iris tipis. Untuk memperoleh air kunyit, pilih kunyit yang tua, parut, sedikit beri air dan peras. Pakai secukupnya dan jika tersisa, simpan dalam lemari es.
Daun Suji
Daun suji banyak digunakan sebagai bahan pewarna hijau alami pada makanan, kue-kue tradisional dan minuman seperti warna hijau pada es cendol. Jenis tanaman perdu yang dapat mencapai tinggi 8 meter ini dikenal juga dengan nama Pandan Betawi. Bedanya, ia tidak terlalu harum dibandingkan dengan daun pandan.
Untuk mendapatkan warna hijaunya, cukup tumbuk halus lalu peras. Air suji inilah yang dipakai untuk mewarnai kue. Agar air daun suji harum, campur dengan daun pandan, caranya tumbuk halus 20 lembar daun suji dan 10 lembar daun pandan, aduk bersama 30 ml air matang, saring.
Dahrani Putri
KOMENTAR