Buku itu diluncurkan Ketua STAIN Bukittinggi diwakili Wakil Ketua III Dra. Nuraisyah, M.Ag., didampingi Ketua Prodi Iswantir M, M.Ag di hadapan 150an peserta. Sang penulis adalah mahasiswa semester akhir Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Syech M. Djamil Djambek.
"Sepanjang sejarah saya mengajar di STAIN Bukittinggi, ini pertama kali seorang mahasiswa menerbitkan buku dan berani meluncurkan sekaligus membedahnya di hadapan mahasiswa dan dosen," ujar Dra. Nuraisyah, M.Ag., Wakil Ketua III STAIN Bukittinggi dalam sambutannya.
Nuraisyah mengungkapkan, di dunia kampus mahasiswa diharapkan tidak hanya berkutat dengan perkuliahan tetapi juga harus kreatif menulis. Dengan menulis apalagi menerbitkan buku, buah pikir si penulis dapat dinikmati banyak orang. "Kami harapkan, dari kampus ini, satu tahun minimal terbit satu buku, baik dari mahasiswa maupun dosen," ujar Nuraisyah.
Buku ini dibahas oleh dua narasumber, yaitu DR. Silfia Hanani Syafei (Penulis dan Dosen STAIN Syech M. Djamil Bukittinggi) dan Muhammad Subhan (Penulis dan Ketum Forum Aktif Menulis Indonesia).
Dalam pembahasannya, Silfia Hanani Syafei mengulas sisi perjuangan seorang mahasiswa bernama Ahmad Fauzi melahirkan karya tulisnya lalu menerbitkannya menjadi buku. Dia menyebut, ketika draf buku itu diperlihatkan kepadanya, ia tergerak untuk mendorong Ahmad Fauzi segera menerbitkan bukunya itu.
"Terlepas dari soal berkualitas atau tidaknya buku ini, saya memberikan apresiasi kepada penulisnya, karena telah mampu menulis berlembar-lembar, terstruktur, sehingga layak diterbitkan menjadi buku," kata Silfia.
Dalam kesempatan ini, Muhammad Subhan mengungkapkan, "Buku ini membahas tentang perilaku kaum perempuan dalam berbusana. Setelah memeluk Islam, penulis melihat realita banyak kaum perempuan yang tidak mengindahkan aturan-aturan Islami, sehingga ada yang membuka aurat atau berpakaian ketat dan tidak berjilbab," ujarnya.
Henry
KOMENTAR