Indah Mulatsih/nakita
Makanan Sehat Buat Batita
dr. Lindarsih Notowidjojo, M.Nutr.Sc. dari RS Siloam Gleneagles, Tangerang, membenarkan, di usia batita inilah sebaiknya para orangtua mulai membiasakan anak mengkonsumsi makanan sehat. "Pada usia itu anak sudah bisa makan makanan padat. Sama seperti makanan orang dewasa. Hanya sebaiknya makanannya lebih empuk. Misalnya, nasinya adalah nasi tim. Kalaupun ingin menyuguhkan semur daging, cincang daging kecil-kecil dan dimasak hingga lunak."
Menurut Lindarsih, saat inilah orang tua membiasakan lidah anak dengan makanan sehat yang natural. Maksudnya, "Jangan banyak bumbu. Misalnya, jangan terlalu asin, pedas, atau manis." Jika ia sering mengkonsumsi makanan yang berbumbu merangsang, seperti snack yang banyak dijual di pasaran, lidahnya akan menjadi terbiasa dengan rasa makanan tersebut. "Ini akan membuat ia berkeinginan untuk terus makan makanan itu. Akibatnya, pada saat mengkonsumsi makanan sehat yang natural, anak justru merasa hambar karena lidahnya sudah terbiasa makan makanan yang terlalu gurih."
Perlu pula diingat orangtua, makanan jenis itu berkadar garam amat tinggi dan tak baik bagi anak. "Begitu juga cokelat atau permen. Kadar gulanya yang tinggi tak baik bagi anak." Namun bukan berarti bahwa si kecil sama sekali tidak boleh mengkonsumsi snack yang cenderung terasa gurih dan asin. "Kalau hanya seminggu sekali, masih oke."
Itu sebabnya orangtua bertanggung jawab untuk selalu menyediakan makanan sehat di sekeliling anak. "Kalau tidak ingin ia mengkonsumsi junk food seperti itu, ya, jangan sediakan makanan demikian di rumah sehingga ia pun tak terbiasa mengkonsumsinya." Soal pengaruh iklan di teve, kata Linda, sikapi dengan bijaksana. Misalnya ia melihat iklan burger, "Bikinkan burger dengan kandungan gizi serta bumbu yang telah disesuaikan untuk anak seusianya. Sebab, burger atau pizza yang dijual di restoran fast food adalah untuk konsumsi orang dewasa," papar Lindarsih.
Masih menurut Lindarsih, makanan yang sehat bagi batita ibarat segitiga piramida. "Semakin ke atas semakin mengecil. Lapisan paling bawah atau yang paling besar adalah berisi sereal atau karbohidrat. Entah itu roti, jagung, beras atau gandum. Lapis kedua di atasnya adalah buah-buahan dan sayuran atau kacang-kacangan. Di atasnya lagi atau lapis ketiga adalah golongan protein dan susu. Bisa daging, telur, atau ikan. Sedangkan lapisan paling atas atau yang paling kecil adalah minyak, gula, dan garam."
Berikut contoh menu sehari bagi batita :
Anak di atas usia 2 tahun, menurut Surastuti, sudah bisa diajak ke restoran. "Pada usia itu, biasanya anak sudah bisa duduk diam dalam waktu lama. Juga sudah bisa diberitahu bagaimana ia harus bersikap." Tekankan padanya, yang makan di restoran bukan hanya dia, tapi ada orang lain sehingga ia tidak boleh berlarian atau berteriak-teriak."
Rencanakan pula sejak sebelum berangkat, menu apa yang diinginkannya. "Jangan sampai sesudah tiba di sana, si kecil protes tidak suka atas menu yang sudah dipilih dan malah rewel minta pulang."
Untuk mengantisipasi agar si kecil tidak mengganggu kenyamanan orang lain, pilih tempat duduk yang posisinya menutupi si anak. Misalnya, di dekat jendela kaca yang menghadap pemandangan luar dan orangtua duduk menutupi si anak. Selama makan, konsentrasikan ia ke makanannya. Misalnya, ceritakan padanya tentang makanan yang disantapnya sehingga ia tak punya kesempatan ingin berlarian ke sana-sini.
KOMENTAR