Kegiatan tersebut menarik perhatian, kebetulan setiap minggu pagi di lokasi tersebut sebagai kawasan car free day sekaligus menjadi titik temu para pecinta sepeda onthel di Surabaya.
Acara yang didukung oleh Kodim Surabaya Selatan, Polrestabes Surabaya, BRI Junio, Dinas Pendidikan Kota Surabaya diisi oleh penyuluhan dari Wawan Some, seorang penggiat lingkungan dari komunitas Nol Sampah Surabaya.
Di hadapan para pejalan kaki serta para pengowes yang tengah berkumpul, Some membagi pengetahuan tentang pemakaian wadah plastik yang boleh atau tidak boleh digunakan. "Dari tanda yang ada di balik botol minuman kemasan kita akan mengetahui jenis plastik termasuk botol tersebut boleh digunakan sekali pakai atau bisa dipakai berulang-ulang," ujar Some sambil menjelaskan penggunaan botol air kemasan berulang-ulang bisa menimbulkan kanker. Acara itu menjadi daya tarik tersendiri, itu terlihat banyakanya pertanyaan yang datang dari bapak maupun ibu-ibu yang ada disana.
Usai acara penyuluhan kemudian dilakukan aksi "Rampok Tas Kresek". Kegiatan tersebut cukup unik, setiap pejalan kaki yang lewat dan terlihat membawa tas kresek, maka oleh salah satu dari puluhan remaja yang tergabung Leo Rising Star tas kresek tersebut diminta kemudian diganti dengan tas ramah lingkungan yang bisa dipakai berulang-kali. Sambil membegikan tas juga dibagikan pula bibit sirsat serta brosur berisi penjelasan tentang isu-isu lingkungan. "Gerakan kecil ini diharapkan bisa menggugah kesadaran masyarakat untuk mencintai bumi," kata President Lions Club Surabaya Wijaya Kusuma Tri Wulandaru BS, ST.
Di ujung acara warga dihibur oleh penampilan Anya, gadis belia bersuara emas tersebut yang membawakan beberapa buah lagu dengan iringan mini orchestra dari siswa M-I Media.
Gandhi
KOMENTAR