TabloidNova.com - Satu lagi kekayaan wastra Nusantara yang sangat indah dari bumi Kalimantan, yakni kain Ulap Doyo. Asalnya, Ulap Doyo merupakan warisan tradisi suku Dayak Benuaq yang bermukim di kawasan Kalimantan Timur.
Kain ini konon telah diproduksi masyarakat setempat sejak zaman kerajaan Kutai Kartanegara yang berjaya di abad ke-17. Sesuai namanya, kain ini ditenun dari serat pohon Ulap Doyo alias curculigo latifolia lend, sejenis pandan-pandanan dengan serat kuat dan bisa dibuat menjadi benang.
Serat ini dicampur dengan benang kapas lalu ditenun menjadi kain bermotif khas Dayak yang lebih banyak mengekspos bentuk-bentuk limas dan bujursangkar. Mulai motif naga, limar (perahu), timang (harimau), tangga tukar toray (tangga rebah), dan lain sebagainya. Dalam kehidupan sehari-hari, kain ini banyak digunakan untuk berbagai upacara adat, busana pesta pernikahan, hingga mahar.
Masih menurut Defrico, keindahan motif Ulap Doyo yang membuatnya tertarik adalah paduan warna-warni cerah yang menghasilkan kain-kain indah. "Paduannya semua colorful dan cerah. Misalnya, merah dan hijau, hijau dan ungu, ungu dan biru, biru dan merah. Ini tidak ditemukan di daerah lain," ungkap Defrico menjelaskan inspirasinya.
Setelah mengolah kain-kain indah Kalimantan Timur, Defrico mempagelarkan 14 busana dengan sentuhan kain Ulap Doyo di Expo Erau 2011 dan Jakarta Food and Fashion Festival. Tak berhenti di situ, Defrico mengaku telah membawa busana Ulap Doyo hingga Singapura, Rusia, Kazakhstan, Uzbekistan, Malaysia, dan Jepang. Dari tangan Defrico tercipta aneka busana wanita dan pria mulai dari evening dress, long dress, blazer, jas, dan kemeja, dengan kain tenun maupun print Ulap Doyo yang indah.
Jika Anda berminat mendapatkan kain-kain indah khas Kalimantan Timur ini, datang saja ke Sentra Kerajinan Tenun Doyo di desa Tanjung Isuy, Kecamatan Jempang, Kabupaten Kutai Barat, provinsi Kalimantan Timur. Mencapainya ditempuh dalam 8 jam perjalanan darat dari kota Samarinda.
Laili Damayanti
KOMENTAR