"Steve Jobs dan karya masterpiece miliknya, iPad (foto: GUARDIAN) "
TabloidNova.com - Jika mendengar nama almarhum Steve Jobs, pastilah benak orang akan langsung berpikir tentang dua produk kebanggan Apple, perusahaan miliknya, yakni iPhone dan iPad. Nama Steve Jobs tidak bisa dilepaskan dari mahakaryanya di bidang teknologi dan komunikasi itu. Jutaan pengguna iPhone dan iPad di seluruh dunia terbantu karena kreasi Steve. Pengguna dari segala umur, tua dan muda, selalu menggunakan iPhone dan iPad di banyak kesempatan.
Tapi tahukah Anda, justru Steve yang membidani kelahiran dua produk tersebut justru tidak mengizinkan empat anaknya untuk mengunakan produk kebanggaaannya tersebut. Steve yang meninggal dunia tahun 2011 silam memang sejak awal membatasi interaksi anak-anaknya dengan produk-produk teknologi. Kata Steve, ia dan istrinya membesarkan anak-anak mereka senormal mungkin, tanpa paparan berlebihan dari segala perangkat teknologi.
Ironisnya, apa yang dilakukan Steve Jobs sungguh berbanding terbalik dengan yang terjadi di banyak belahan bumi, di mana anak-anak saat ini seperti sudah kecanduan menggunakan segala bentuk gadget.
Gaya parenting Steve Jobs ini baru-baru ini diungkap dalam sebuah artikel yang dipublikasikan oleh New York Times. Jurnalis Nick Bilton mengungkapkan perbincangannya dengan Steve soal kebijakannya membatasi penggunaan gadget oleh anak-anaknya.
"Aku sangat terkejut. Aku membayangkan kondisi rumah Steve pasti ibarat surga para pecinta gadget. Mungkin ada dinding yang bisa di-touch-screen atau meja makan yang terbuat dari tumpukan iPhone atau iPad. Ternyata tidak," ujar Nick.
Walter Isaacson, penulis buku biografi Steve Jobs pun membenarkan fakta bahwa anak-anak Steve tidak ketergatungan gadget. "Setiap malam Steve selalu mengharuskan keluarganya duduk di meja panjang untuk makan malam sambil diskusi soal sejarah atau buku atau banyak hal. Tidak ada satupun yang mengeluarkan iPad atau komputer. Anak-anaknya memang tidak terlihat seperti anak-anak yang kecanduan gadget."
Yetta Angelina / Sumber: The Verge
KOMENTAR