TabloidNova.com - Kisah tukang bubur naik haji ternyata tidak hanya terjadi di layar kaca saja. Di kehidupan nyata, seorang pedagang bubur candil asal Desa Karanglewas Kidul, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, yang bernama Sariyah sukses mewujudkan mimpinya menunaikan ibadah haji tahun ini.
Kisah keberangkatan Sariyah ke Tanah Suci bukan kisah yang terjadi dalam sekejap mata saja. Berkat ketekunan dan kesabaran Sariyah, ia berhasil mewujudkan mimpinya. Sariyah menabung sendiri hasil kerja kerasnya sebagai tukang bubur candil selama 24 tahun, sejak tahun 1990, untuk bisa naik haji. Dengan penuh ketekunan, Sariyah menabung sedikit demi sedikit.
"Saya kalau nabung tidak setiap hari, kadang dua tau tiga kali sehari. Bahkan jika memang tidak ada sisa, saya baru satu minggu menabung. Itu pun saya menabung hanya Rp 20 ribu. Setiap hari dari hasil keliling jualan bubur candil sama sepeda biasanya saya dapat Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu. Ya, kadang-kadang malah kurang dari itu," ungkap Sariyah seperti dilansir Kompas.com.
Tapi benar kata pepatah, sedikit demi sedikit pasti akan menjadi bukit. Berbekal tabungan seadanya, Sariyah memberanikan diri mendaftar berangkat haji ke Kantor Kementrian Agama Banyumas tahun 2010 lalu. Tapi saat itu, Sariyah diberitahukan bahwa dirinya masuk dalam daftar tunggu dan baru bisa berangkat haji pada tahun 2014 ini.
"Saat itu saya mendaftar dengan biaya Rp 25 juta dan harus mengantre empat tahun," kata Sariyah yang tercatat sebagai jemaah haji di kloter 47.
Meski akan berangkat haji tahun ini, kebiasaan menabung Sariyah tidak akan berhenti. Walaupun sudah mendaftarkan diri, Sariyah tetap meneruskan kebiasaannya untuk gemar menabung. Kata Sariyah, tabungannya saat ini akan dipergunakannya untuk uang saku selama menunaikan ibadah haji kelak. "Kuncinya hanya satu, niatnya harus sungguhan dan selalu berdoa kepada Allah SWT, lalu kita berusaha."
Sudah 10 tahun belakangan ini, Sariyah harus hidup sendiri dan banting tulang untuk menghidupi keluarganya sejak sang suami meninggal dunia. Sebagai tukang bubur candil keliling, Sariyah membuktikan ia bisa menyekolahkan putra semata wayangnya yang bernama Ilham Setiawan. Ilham sendiri saat ini sudah bekerja dan berkeluarga.
Yetta Angelina / Sumber: Kompas.com
KOMENTAR