* Ada anak yang mengejek karena merasa rendah diri. Mengejek akan membuat ia merasa memiliki kekuatan yang membuat dirinya merasa lebih nyaman.
* Anak mengejek agar dapat bergabung dengan kelompok tertentu, karena mengejek dianggap sebagai hal yang menyenangkan. Hasilnya, si pengejek merasa lebih diterima secara sosial.
* Terkadang anak mendengar kakanya atau anak tetangga saling mengejek. Dengan meniru perilaku mereka, anak akan
merasa lebih penting atau dewasa.
* Kerapkali anak saling mengejek dengan gaya bercanda yang menyakitkan. Jenis ini dapat mengarah lebih jauh dan menimbulkan sakit hati.
Dukung Anak
Jika anak mengeluh diejek, jangan beri reaksi berlebihan. Bersikap tenang dan menunjukkan dukungan akan membantu anak merasa aman. Bantu anak menenangkan diri, evaluasi situasi dan ambil kesimpulan, apakah dia diejek atau diancam.
* Diejek lebih ringan dan tidak membahayakan fisik. Bullying cenderung dilakukan untuk membahayakan, membuat menderita, mempermalukan, dan sering terjadi sebagai perilaku kelompok. Dengan mengerti situasi secara menyeluruh, Anda akan memperoleh gambaran yang lebih jelas sebelum mengambil tindakan selanjutnya.
* Dengarkan keluhan anan, jangan memotong omongannya. Biarkan ia selesai bicara. Bicarakan solusi bagaimana mengatasinya jika terjadi lagi di lain waktu. Beri dukungan pada anak untuk segera memberitahukan orang dewasa jika ejekan mengarah pada ancaman yang membahayakan.
* Jika anak diejek di sekolah, guru perlu diberitahu.
* Jika merasa guru anak tidak responsif, buat janji untuk bertemu dan membicarakan situasinya. Anak perlu ikut hadir pada saat bertemu si guru agar dia menjelaskan fakta. Minta si guru bekerja sama agar ejekan lebih jauh tidak terjadi lagi. Jika guru tetap tidak mengambil tindakan yang serius, bicarakan dengan psikolog sekolah. Kalau situasi memburuk dan tidak ada kemajuan, lakukan pendekatan dengan kepala sekolah.
Aline
KOMENTAR