1. Kue yang dibuat dengan bantuan sendok.
Gunakan 2 buah sendok teh untuk mendapatkan bentuk dan besar kue yang seragam. Beri jarak antara kue yang satu dengan yang lainnya, apalagi bila kue yang Anda buat menggunakan bahan pengembang.
2. Kue yang disemprot.
Bentuk dan besarnya kue akan sangat tergantung kepada spuit yang digunakan. Sebaiknya, pada saat menyemprotkan adonan tidak terlalu tebal, agar kue bisa cepat matang. Beri jarak antara kue yang satu dengan yang lainya, agar tidak saling menempel.
3. Kue kering yang dicetak.
Agar adonan tidak lengket pada roling pin, sebaiknya adonan dilapisi dengan 2 buah plastik, kemudian adonan digiling sampai ketebalan 2 mm. Jika kue terlalu tebal akan menjadi keras dan tidak akan terasa renyah.
Dan sebelum mencetak adonan kue, sebaiknya cetakan dicelupkan terlebih dulu ke dalam tepung terigu, kemudian adonan siap untuk mencetak. Dijamin kue akan terbentuk sesuai keinginan Anda!
4. Kue kering yang di bentuk dengan tangan.
Yang harus diperhatikan, sebaiknya kue tak terlalu lama di bentuk dengan tangan, karena kue akan menjadi keras.
Bila adonan kue terlalu lembek, jangan buru-buru tambahkan tepung. Sebaiknya kue diistirahatkan dalam lemari es selama 5 menit, setelah kue agak keras baru siap untuk dibentuk.
5. Kue kering yang dipotong-potong.
Kue ini cenderung lebih padat, karena nantinya akan dipotong. Adonan dibentuk silinder, lalu bungkus dengan plastik agar tak mudah kering. Lalu, simpan dalam lemari es selama 35 menit.
Lalu, potong-potong adonan dalam keaadan masih keras, agar mendapat bentuk bulat yang cantik. Jika adonan dirasa sudah tak mengeras lagi, sebaiknya masukkan kembali ke dalam lemari es.
Nuraini Wahyuningsih
Ahmad Fadilah/Nova & foto kue kering: Agus Dwianto/Nova
KOMENTAR