"Sebenarnya untuk menjadi wirausahawan yang sukses itu harus terlebih dahulu harus sukses di dunai pendidikan. Sebagai mahasiswa kita harus memilih jurusan apa yang bisa dipakai untuk ke depan nanti. Maksudnya, lima atau sepuluh tahun kemudian Indonesia akan menjadi seperti apa. Jadi, pilihlah jurusan yang sesuai dengan perkembangan zaman nanti. Jadi, semua harus membeli masa depan dengan harga sekarang," cetus Chairul yang saat itu mengenahkan jas berwarna hitam dan celana jeans biru.
Menurut Chairul, dunia pendidikan akan membuat seseorang mengerti manajemen, kerja keras dan percaya diri. "Sebab, sejak kecil di keluarga saya selalu menekankan bahwa pendikan adalah prioritas utama untuk masa depan kita," lanjut Chairul lagi yang diberi lable si " Anak Singkong ".
Disingung tentang dirinya yang ingin mencalonkan diri jadi Presiden, dengan lugas pria yang murah senyum ini mengatakan bahwa Allah itu punya mekanisme tersendiri siapa yang berhak dipilihnya untuk jadi Presiden. " Kalau menurut saya mana enak jadi Presiden yang enaknya sih jadi temannya Presiden," kata Chairul sambil berkelakar yang disambut gemuruh penonton.
Menurut Chairul, jika terpilih jadi Presiden itu kita harus teken kontrak. " Tak boleh bertindak diluar jalur yang ada. Saya ini lebih cocok disebut prajurit Allah. Jadi, jika pun nantinya saya jadi Presiden itu semua sudah ketentuan dari Allah SWT," ungkap Chairul tertawa renyah.
Pria yang berpostur tinggi dan berkulit sedikit agak gelap ini mengaku dia berasal dari salah satu kampung di Jakarta. " Namanya kampung Abu yakni sebuah kampung yang kumuh. Di kampung saya itu masyarakat lebih mementingkan makan dibandingkan pendidikan. Tetapi, tidak begitu untuk keluarga kami. Demi ongkos pendidikan, Ibu saya rela menjual kain halus songket berharga miliknya dan kain itu sangat disayangi ibu. Itulah perjuangan keluarga saya untuk pendidikan," ujar Chairul menjelaskan mungkin momen itulah yang menjadikan Chairul Tanjung bertekad menjadi orang sukses.
Debbi Safinaz
KOMENTAR