"Kita harus bisa mengukur, bisanya apa, harus tahu kapan dan kita mau kemana? Kalau kita tidak tahu tentang tren, amati, tiru, dan modifikasi. Tetapi bila kita bisa menciptakan tren, ambil saja trennya. Tidak ikut tren juga boleh saja. Sesuatu yang beda juga bisa menjadi tren meski jelek sekali pun," terang Dwisuko Adinugroho, owner Go To Sovie.Com.
Petanyaan dan jawaban seputar bisnis mengemuka dalam acara Morning Talk, Sabtu (5/1) di Rumah Batik Sogan, Rejodani, Sleman, Jogjakarta. Acara tersebut digelar untuk menandai launching berdirinya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jalan Sahabat. Yakni LSM yang akan mengembangkan tiga aspek , yakni, masalah edukasi, ekonomi, dan finansial. Jalan Sahabat diketuai oleh Taufik Abdurrahman, pemilik Sogan Batik Rejodani.
Diskusi bisnis terselenggara atas kerjasama dengan Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Jogjakarta, sebuah komunitas yang beranggotakan para wirausahawan muda. Baik yang sudah mapan maupun yang baru merintis usaha. Morning Talk dihadiri lebih kurang 65 peserta TDA dari Jogja, Solo, dan Cilacap.
Selain Suko, tampil pula dalam Morning Talk 5 itu, wirausahawan muda Jogja, yakni Nanang Syaifurrozi dari Rumah Warna yang memroduksi craft dan aneka model tas, Seta PM dari Divren, Abdurrahman Taufiq - Sogan Batik Rejodani, dan Kurnia Nur Arifah owner Pusat Busana Muslim.
Nanang mengemukakan, bila kita tidak memiliki modal, bisa mengawali bisnis dengan cara menjadi sales. "Itu proses belajar. Kalau sudah punya uang bisa jadi pengusaha sendiri. Kalau saya sih dulu merintis tahun 1990 sambil nge-band bikin craft. Pagi bikin craft malamnya jualan sambil ngeband. Setelah sadar nge-band bukan masa depa saya, tahun 2002 baru fokus ke usaha kerajinan. Dari frame foto, ke dompet dan sekarang tas. Karyawan saya sekarang ada 160 orang dengan 40 plasma berikut 600 penjahit. RumahWarna kini sudah ada 60 cabang di berbagai daerah termasuk di Aceh. Intinya, jenis usaha yang kita pilih bisa dimulai dari apa hobi kita. Dengan demikian kita akan tahan pada proses sebelum sampai posisi di atas," papar nananag yang mengemudikan bisnis bersama sang istri.
Tapi, Nanang menyarankan agar betapa pun usaha sudah jalan dengan baik dan di posisi atas, harus tetap ada inovasi setiap saat. Nasihat yang sama juga dilontarkan Taufik.
Rini
KOMENTAR