Di pelataran Parkir Tiara Convention Center Medan, selama empat hari (27-30/11) Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Sumatera Utara menggelar Forum & Expo Pangan Gebyar Kuliner Nusantara 2012.
"Kegiatan ini bentuk kampanye diversifikasi pangan yang tujuannya untuk mengurangi konsumsi beras juga terigu. Sesuai standar widya karya pangan dan gizi Nasional. Pola konsumsi pangan masyarakat Sumut dalam beberapa kelompok pangan harus dicapai kesesuaian," kata Menteri Pertanian Suswono melalui Kepala Badan Ketahanan Pangan Republik Indonesia, Achmad Suryana.
Kelompok pangan, kata Achmad, seperti padi-padian harus diturunkan dari 320,23 gram per kapita per hari pada tahun 2011 jadi 310,18 gram per kapita per hari pada tahun 2013. Mengambil thema Akselerasi Pemantapan Ketahanan Pangan melalui Sinergi Pemberdayaan Potensi Eksisting dan Budaya Lokal menuju Kemandirian dan Kedaulatan Pangan.
Kegiatan ini juga mengundang Wapres Boediono dan Menteri Pertanian Suswono dalam rangka mengimplementasikan Peraturan Presiden RI Nomor 2 tahun 2009 tentang kebijakan percepatan penganeka ragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal.
Terdapat 46 stan yang hadir diantaranya perbankan, stand kuliner dan jenis-jenis makanan dari berbagai daerah di Indonesia yang memanfaatkan bahan utama umbi-umbian. Selain itu ada juga lomba cipta karya pangan berbahan baku lokal yang diikuti beberapa hotel di Medan.
Menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara Setyo Purwadi, saat ini produk lokal sudah mulai ditinggalkan masyarakat. "Padahal sejak zaman dulu para ortu sudah mengonsumsi umbi-umbian. Ini artinya para ortu sudah mempunyai pandangan yang jauh. Produk pangan lokal kita tak kalah dengan produk pangan asing."
Debbi
KOMENTAR