Hingga sudah tiga orang berturut-turut ditunjuk pemilik Brownies ini, pasangan suami istri Sumi Wiludjeng dan Syukur,sebagai Area Manager toko Brownies di Medan. Namun, masih belum ada tanda-tanda kemajuan.
"Sayalah orang ke-empat Area Manager di toko Brownies ini yang melakukan perubahan. Pelan tapi pasti ditangan sayalah Brownies Amanda yang di Medan ini jadi dikenal orang," ujar Mirah begitu perempuan ini disapa sehari-hari.
"Setelah saya bergabung Juni dua tahun yang lalu, saya mulai merubah system dari mulai pengaturan SDM (sumber daya manusia,red), promosi juga saya lakukan disana-sini dan sering ikut-ikut pameran. Barulah perlahan-lahan dua tahun terahkir ini toko Brownies Amanda mulai kelihatan naik penjualannya dibanding tahun-tahun sebelumnya," ujar Mira yang baru menikah ini," hampir naik 100 % setiap bulannya."
Apalagi, kata Mirah, momen-momen seperti hari besar Idul Fitri, Idul Adha, Natal, Tahun Baru dan Imlek penjualannya bisa mencapai 300 %. " Seberapa banyak kami jual pasti akan laris manis. Kami saja sampai-sampai kewalahan menerima pesanan pelanggan. Makanya, kalau hari-hari besar seperti itu toko kami tetap buka. Agar, pelanggan tak kecewa nantinya."
Adalah pasangan suami istri Sumi Wiludjeng dan Syukur, warga Bandung asli yang memulai usaha ini dulunya. " Sejarahnya di Bandung Sumi dan Syukur membuka toko Brownies ini sejak tahun 2000. Hampir dua belas tahun ternyata Brownies ini begitu laris manis. Sampai-sampai suami istri ini mengembangkan di tiga kota sekaligus di Indonesia."
Dari Bandung, Brownies Amanda 'bergeser' ke Bogor, lalu Cirebon, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Yokyakarta, Medan dan yang terakhir baru-baru ini dibuka di Makasar. Masing-masing kota memiliki Area Manager masing-masing. " Pemilik Brownies ini minta di-tiap kota agar mempekerjakan putra asli daerah masing-masing. Sehingga, paham betul dengan situasi kotanya," ujar Mirah.
Jabatan Komisaris dan Direksi selama ini memang yang 'megang' anak-anak kandung Sumi dan Syukur. Sebab," seperti slogannya, Amanda singkatan dari Anak Mantu Damai. Ini juga adalah bisnis keluarga," ujar Mirah yang satu-satunya perempuan yang ditunjuk sebagai Area Manager Bromwnies di seluruh Indonesia.
Nah, untuk resep Brownies Amanda di Medan ini sudah melalui prosedur yang tepat. " Memang pemegang resep Brownies ini masih dari bandung. Tapi, kami harus melalui seleksi training dulu untuk mengelola Brownies ini di Medan. Bahkan, ada tim riset dan development didatangkan khusus dari Bandung. Tim dari bandung 'turun' ke medan special mengajari para koki disini," ujar Mirah berdiplomasi.
Sesudah Brownies ini jadi, kata Mirah, harus dibuat perjanjian di atas materai. " Gunanya agar para koki disni tak boleh 'menyebarkan' resep rahasia Brownies ini pada orang lain. Biasanya kan sering kita dengar seorang karyawan keluar dari perusahaannya dan buka usaha sendiri. Karena, si karyawan itu sudah dapat ilmu dari perusahaan sebelumnya. Jadi, kami tak mau begitu. Malah kami menghindarkan hal-hal negatif seperti itu."
Ini semua, lanjut Mirah, mereka harus merangkul pemegang resep. " Pemegang resep itu harus kita perlakukan dengan layak. Kita harus memerhatikan kesejahteraan mereka, agar mereka tak cepat-cepat 'lari' ," ujar Mirah.
Ada 12 varian rasa Brownies yang ada di toko Brownies Amanda. " Ada rasa Original, Blueberry Cream, Cheese Cream, Brownies Kering, Pink Marble, Sarikaya Pandan, Brownies Bakar, Tiramisu Marble, Green Marbel, Choco Marble, Banana Bizz dan yang terakhir Brownies Tiramisu. Nanti akan ada 20 varian rasa Brownies di medan," tutur Mirah lugas.
Debbi Safinaz
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR