"Bapak Wakapolri hadir di sana atas undangan universitas,"ungkap Kabidhumas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Kamis (18/10) siang.
Ketika Nanan memberi kuliah, sebagian mahasiswa tidak setuju atas pemberian materi.Tiba-tiba mereka demonstrasi di hadapan Wakapolri.
"Demo yang mereka gelar dari yang sifatnya biasa sampai berkembang anarkis. Dan akhirnya, saat kuliah belum selesai, Bapak Wakapolri terpaksa meninggalkan lokasi," demikian keterangan Rikwanto.
Pasca Nanan meninggalkan Unpam, didatangkan sekitar 2 SSK pasukan dari berbagai unsur untuk mempertahankan demonstrasi tidak sampai berkeliaran di jalan. Sayangnya, mahasiswa kemudian mengarahkan kemarahan mereka pada Polsek Pamulang yang berada tepat di depan universitas.
Sekitar pukul 10.45 WIB mahasiswa keluar kampus dan mengambil alat-alat dalmas Brimod yang tersimpan dalam truk Brimob. Mereka menyerang anggota sampai ke bundaran depan Polsek dan terjadi kejar-kejaran.
"Dalam kejadian ini ada beberapa kendaraan yang rusak dan petugas yang kena lemparan," ujar Rikwanto.
Rikwanto merinci, sementara ada 6 orang yang dinyatakan menderita luka yakni Jundry Pajrin (mahasiswa Teknik Elektro Unpam), Aipda Syamsudin (anggota Brimob), Aipda Supeno (anggota polsek Pamulang), Briptu Dedy (anggota Brimob), Briptu Sulikstio (anggota Brimob) dan Brigadir Suryana (anggota Brimob). Luka yang diderita lumayan berat dari mulai luka di kepala/mata/dagu hingga patah jari tangan. Sedangkan beberapa kendaraan yang dirusak diantaranya, truk Brimob, Ford Ranger pengawal Wakapolri, sedan Soluna milik anggota Polsek yang diparkir di halaman Polsek.
Laili
KOMENTAR