Anda pasti sering mendengar tentang obat-obatan herbal dan aneka bumbu untuk menambah citarasa pada masakan, bukan? Namun, tahukah Anda perbedaannya?
Pada dasarnya, perbedaan antara obat-obatan herbal dan "keluarga" bumbu-bumbuan adalah pada iklim tempat tumbuhnya. Tanaman herbal untuk obat-obatan biasanya tumbuh di daerah beriklim sedang, sedangkan tanaman bumbu umumnya berasal dari daerah tropis.
Dedaunan untuk obat-obatan herbal umumnya juga dapat digunakan untuk bumbu. Namun sebaliknya, dedaunan dari tanaman bumbu jarang sekali digunakan sebagai obat. Dan memang obat-obatan herbal dan bumbu-bumbuan akan memberi aksen, sekaligus pelengkap pada makanan dan dapat memunculkan citarasa terhadap setiap jenis resep masakan.
Oleh karena kekuatan dari obat-obatan herbal dan bumbu-bumbuan amat beragam, sulit sekali untuk mengetahui takaran tepat yang perlu digunakan. Tetapi disarankan untuk memulai mengonsumsi dalam jumlah kecil dulu, misalnya ½ sendok teh untuk obat-obatan herbal yang tergolong ringan, dan ¼ sendok teh untuk obat-obatan herbal maupun bumbu-bumbuan yang tergolong keras.
Sebaiknya Anda jangan bosan untuk melakukan uji coba mengenai rasa, dan seberapa banyak takaran yang perlu digunakan berdasarkan selera. Selain itu, pada semua tanaman obat atau bumbu juga akan terdapat aneka minyak esensial, yang merupakan sumber aroma karakteristik dan citarasa.
Aneka minyak ini akan keluar dengan cara menggilingnya, baik dengan mortar/ lumpang, alat penumbuk, atau dengan mengirisnya halus. Itulah mengapa obat-obatan herbal dan bumbu-bumbuan yang dibeli dalam kondisi sudah digiling biasanya akan kehilangan citarasa lebih cepat ketimbang yang masih utuh, dalam bentuk biji, rumpang/ akar, atau dedaunan.
Jadi, ada baiknya Anda singkirkan obat-obatan herbal dan bumbu-bumbuan begitu mereka ampak kehilangan aroma khasnya. Dan simpanlah obat dan bumbu herbal ini di dalam wadah tertutup rapat, dan tempatkan di ruangan yang sejuk dan gelap/ terhindar dari paparan cahaya atau sinar matahari.
Obat-obatan Herbal
Semjumlah obat-obatan herbal sangat populer atau mudah tumbuh, sehingga dapat dibeli sepanjang musim. Peterseli adalah contoh yang tepat dari jenis ini. Tumbuhan ini sangat mudah tumbuh, bahkan dapat ditanam dalam pot dan ditempatkan pada kusen jendela, atau di pekarangan.
Beberapa obat-obatan herbal yang juga populer lainnya adalah daun basil, dill, mint, sage, tarragon, savory, dan thyme. Berani bertaruh, Anda juga pasti menganggap mayoritas tumbuhan ini ke dalam kelompok bumbu-bumbuan, bukan?
Aneka Bumbu
Bumbu merupakan unsur penting yang sudah digunakan sejak abad pertengahan. Aslinya, bumbu-bumbuan berasal dari tanaman tropis yang tak dapat ditemukan begitu saja di pekarangan rumah. Ada yang merupakan biji-bijian dari buah-buahan tertentu, selaput segar yang membungkus buah-buahan, kuncup bunga, akar-akaran, kulit kayu, atau aneka beri.
Rasanya bisa manis seperti kayumanis, atau pedas seperti lada hitam, jahe, dan cengkih. Saat memasak menggunakan bumbu-bumbu, perhatikan aroma dan rasanya agar bisa menentukan jumlah pas yang dibutuhkan untuk masakan tadi. Selera pribadi Anda yang akan menuntut seberapa banyak jumlah bumbu yang dibutuhkan.
Banyak ahli masak yang cenderung membutuhkan semua bumbu dan langsung menggilingnya, kemudian segera memasukkannya ke dalam hidangan. Bumbu-bumbuan yang digiling dari bahan-bahan segar umumnya lebih kuat citarasanya daripada yang sudah digiling dan disimpan dalam kotak-kotak penyimpanan yang dijual di toko-toko bahan makanan.
Begitu banyak bumbu yang sedemikian populer. Sebut saja kapulaga, kayumanis, ketumbar, jahe, bunga pala, biji pala, cabai kering (cabai merah, cabai rawit, Tabasco, paprika), kunyit, bumbu kari, wijen, atau vanili. Namun yang perlu diingat, bumbu-bumbuan ini sebaiknya disimpan di dalam lemari dapur yang sejuk dan tak terkena cahaya atau sinar matahari.
Vanili, meski bukan tergolong bumbu kering, ia berasal dari biji vanili yang berasal dari anggrek. Pada zaman dahulu, vanili digunakan hanya sebagai penambah citarasa cokelat panas. Namun kini, digunakan dalam aneka resep masakan untuk meningkatkan citarasa.
Ya, tanaman obat herbal dan bumbu-bumbuan menjadi amat berguna untuk menghidangkan makanan menjadi makin lezat dan beraroma nikmat. Jadi, jangan lupa untuk selalu menyimpanya secara benar, dan gantilah dengan yang segar bila aromanya sudah terasa tak lagi menyengat.
Lusia
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR