"Sayangnya masih ada sekitar 27% mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi saat hubungan seksual pertama kali tersebut," ungkap Allen Doumit, General Manager Bayer-Health Care-Pharma Indonesia, menyayangkan.
Fakta lain, masih banyak orang Indonesia yang berkemampuan ekonomi memadai namun masih ber KB (keluarga berencana) dengan mengharapkan bantuan pemerintah. Jika program sudah selesai, mereka kemudian tak lagi menggunakan alat kontrasepsi.
Padahal, kini akan semakin mudah dengan sistim kafetaria, ingin jenis ada semua ada di pasaran. "Karena itulah BKKBN kini menggalakkan KB Mandiri karena ini terbukti lebih efektif dan lebih bertahan lama ketimbang yang gratisan," timpal DR. Dr. Sugiri Syarief, MPA, Kepala BKKBN.
Fakta-fakta ini digelar dalam Seminar Hari Kontrasepsi Dunia dan Perayaan KB Mandiri, bersama BKKBN, Bayer, IDI (Ikatan Dokter Indonesia), IBI (Ikatan Bidan Indonesia),APOC (Asia Pacific Council On Contraception) di hotel Bidakara, Rabu (26/9).
Dalam rangka merayakan Hari Kontrasepsi Dunia dan 25 tahun KB Mandiri Lingkaran Biru, BKKBN menyerukan program menuju "Penduduk Tumbuh Seimbang tahun 2015". Program ini nantinya akan mengupayakan penggantian seorang ibu dengan seorang anak perempuan sehingga tidak terjadi ledakan penduduk yang berekses pada permasalahan ekonomi.
Laili
KOMENTAR