Sifat rewel adalah suasana hati yang bisa disamakan seperti petir di siang hari bolong. Munculnya tiba-tiba dan kadang demikian dahsyat. Saat Anda dan si kecil sedang asyik-asyiknya menikmati makan malam di sebuah restoran, tiba-tiba dia merengek bahkan berteriak minta pulang.
Umumnya "kejutan-kejutan" seperti itu diberikan anak usia 1 sampai 3 tahun. Yang patut dipahami dan diketahui, kerewelan anak bukan suatu hasil manipulasi. Anak hanya merasa frustrasi dan mereka masih sulit mengungkapkan sesuatu ke dalam kata-kata. Akibatnya, yang muncul adalah perilaku rewel tadi. Memang, anak balita sudah tahu dan mengerti kata-kata yang mereka dengar, namun kemampuan mereka mencerna dan mengungkapkan dalam kata-kata masih sangat terbatas.
SIKAP APA YANG HARUS DIAMBIL?
Tetaplah tenang. Memang, sih, kerewelan bukanlah pemandangan yang enak didengar dan dilihat. Selain menendang, berteriak, atau membanting kakinya di lantai, tak jarang pula si kecil melempar benda-benda, memukul, dan bahkan dapat berubah menjadi sedih.
Celakanya lagi, bila anak sedang rewel, dia tidak mau mendengar apa yang kita katakan. Justru sebaliknya, dia akan memberi respons negatif, yaitu berteriak atau mengancam. Semakin kita berkata, 'Stop!", semakin parah pula tindakannya.
Jadi? Ya, itu, tadi, bersikap tenang. Justru kalau kita tidak memberi reaksi berlebihan, diam, tetap di dekatnya dengan sikap tenang, dia akan berhenti "mengamuk".
BAGAIMANA LANGKAH SELANJUTNYA?
Meninggalkan dia sambil membanting pintu justru membuat anak merasa tidak diperhatikan. Perasaan galau yang dirasakannya justru menakutkannya dan membuatnya semakin berulah demi menarik perhatian Anda. Sebaliknya, bila dia tahu Anda berada di dekatnya, dia akan merasa tenang.
Jangan tinggalkan dia sendirian pada saat dia sedang mengamuk. Justru sebaliknya, dekati dia. Bila mungkin (misalnya bila kemarahannya tidak terlalu parah), gendong dan peluklah dia. Pelukan Anda dapat membuatnya tenang.
Jangan lupa, Anda lebih tua dari dia. Tidak perduli berapa lama kebiasaan tersebut berlangsung, jangan mengikuti kemauan anak yang tidak masuk akal atau bernegosiasi dengan anak yang sedang mengamuk. Terutama bila untuk menutupi rasa malu karena terjadi di muka umum. Cobalah untuk tidak perduli terhadap apa kata orang.
Percayalah, setiap orang yang pernah menjadi orang tua, pasti pernah mengalami hal sama. Dengan mengikuti kemauan anak, berarti Anda mengajarkan, dengan mengamuk dia bisa mendapatkan apa yang diinginkan dan di lain waktu dia akan melakukan hal sama bila kemauannya tidak dituruti.
Bila kemarahan anak memuncak sehingga dia memukul orang atau binatang, melempar benda-benda, atau berteriak tanpa henti, gendong dia dan bawa ke tempat yang aman. Misalnya, ke kamarnya, di tempat di mana dia tidak dapat menyakiti dirinya sendiri. Jelaskan alasanmengapa dia dibawa ke tempat tersebut ("Karena kamu memukul Tante Dita"). Katakan juga, Anda tidak akan meninggalkan dia seorang diri sampai kerewelannya berhenti.
BAGAIMANA KALAU IA MENGAMUK DI MUKA UMUM?
Jika kebetulan Anda berada di tempat umum(tempat yang umumnya membuat kerewelan anak meledak) bersiap-siaplah untuk meninggalkan tempat tersebut sampai amukan si kecil mereda.
Begitu ia sudah tenang dan bisa diajak bicara, dekap dia dan bicarakan mengenai apa yang telah terjadi. Tunjukkan padanya, Anda mengerti apa yang menyebabkan dia marah. Misalnya, saat dia tiba-tiba minta pulang di restoran, katakan, "Mama tahu, kamu sangat marah karena makanannya tidak sesuai dengan yang kamu pesan." Tunjukkan padanya, begitu dia mengungkapkan perasaannya secara lisan, dia akan merasa lebih enak.
Katakan sambil tersenyum,"Mama minta maaf karena tadi Mama tidak mengerti masalahnya. Sekarang karena kamu tidak berteriak, Mama jadi mengerti apa yang membuat kamu kesal" Cobalah untuk mengatasi situasi ini. Cari tahu apa yang membuat si kecil marah dan lakukan sesuatu. Bila dia rewel karena lapar, beri dia makanan. Bila dia bermasalahsaat pergantian dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya,beri contoh bagaimana caranya.
Misalnya, memberitahu anakbahwa Anda akan pergi saat ia masuk kelas taman bermain atau duduk manis di meja makan. Katakan pada anak, "Kita akan segera makan bila kamu dan Ayah sudah selesai dengan cerita kalian." Cara ini akan memberinya kesempatan beradaptasi dan justru tak akan menimbulkan reaksi negatif darinya.
< Outsider >
KOMENTAR