"Tak hanya itu, riset yang dilakukan dari Maret hingga April lalu, juga mengungkapkan status kebanggaan menjadi ibu ini juga ternyata membuat iri para kawan sepermainan yang belum menikah," ungkap Candrasari Widanarko Group Publisher Lifestyle Media, Gramedia Majalah pada seminar setengah hari "Indonesia's Hottest Insight", Rabu, 18 Juli lalu.
Apa yang membuat status ibu begitu spesial?
Pengambil keputusan, itulah peranan terbesar yang dilakukan perempuan ketika dia memasuki tahapan sebagai ibu. Baik ibu yang bekerja atau ibu rumah tangga. Pada saat memasuki tahapan sebagai ibu, para perempuan memiliki orientasi yang penuh kepada keluarga. Keluarga adalah yang paling utama.
Untuk menjalankan perannya dengan optimal, para para ibu sangat haus akan informasi. Bahkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan akan rasa aman untuk ia dan keluarganya, para ibu akan mencari informasi mengenai asuransi pendidikan, jiwa, pengetahuan, unit link, dan kesehatan. Khususnya asuransi pendidikan, para ibu yang berusia 35-39 tahun sudah mulai memperbaharui asuransi pendidikan anak-anaknya.
Dan tak hanya kebutuhan akan rasa aman, para ibu juga akan memastikan dirinya serta keluarganya tetap sehat. Caranya, membuat sarapan sendiri. Bahkan perempuan yang awalnya tidak bisa memasak akan membuat makanan siap makan. Jumlahnya sangat menarik, 73 persen dari responden yang berkomitmen untuk memasak sarapan untuk keluarganya yang referensi resep-resepnya didapatkan dari majalah, tabloid, atau internet.
Siklus dari "me' kembali ke "me"
Dalam kesempatan di Indonesia's Hottest Insight, Candrasari juga memaparkan perubahan gaya hidup yang signifikan dan pola perilaku wanita di berbagai tahapan usia. Ketika remaja, mereka hanya peduli pada dirinya atau "me".. Begitu memasuki usia kerja, fokus mereka meluas menjadi "aku dan kamu". Yang menarik untuk Working Women tahap kedua (25 - 29) terjadi peregseran sikap. Bagi mereka menikah adalah pilihan, bukan keharusan.
Tahap terakhir adalah perempuan sebagai ibu. Di tahap ini orientasi berubah menjadi "kami" atau "us". Lalu, memasuki usia matang, perempuan kembali fokus kepada dirinya lagi. Kalau dulu ini dicapai pada usia 50-an tahun, kini 40-an tahun. Di masa ini, mereka mempunyai banyak waktu dan daya beli yang amat besar. Boleh dikatakan, perempuan di usia matang kembali ke sifat remajanya, yaitu mengutamakan "me".
Di "Indonesia's Hottest Insight" yang berlangsung di Ballroom Hotel Mulia Jakarta secara keseluruhan dipresentasikan hasil riset mencakup tiga segmen: wanita, pria dan anak-anak. Riset Gramedia Majalah itu menjaring lebih dari 9.000 responden. Adapun kota-kota yang tercakup dalam survei adalah: Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar sampai Makassar.
Di sisi lain, Elwin Siregar, Group Director Gramedia Majalah mengungkapkan, riset dilakukan untuk lebih memahami dan mengikuti perubahan yang terus terjadi pada segmen-segmen pembaca di lingkungan Gramedia Majalah. "Hasilnya, tidak hanya akan berguna bagi penerbit majalah dan tabloid, tetapi juga tentunya bagi pelaku bisnis dalam mengomunikasikan produknya kepada masyarakat. Sebab mengetahui keinginan dan profil pembaca adalah sesuatu yang mutlak."
Priska
KOMENTAR