Masalah sedikit timbul lantaran Ana harus mengenakan kostum abdi dalem yang harus berkemben dan mengenakan konde. Padahal, Ana sehari-hari mengenakan busana muslim. Ketua Tim Penggerak PKK Kota Jogja ini pun tak kehabisan ide. Ia mengenakan konde palsu seperti yang biasa dikenakan Didiek Nini Thowok. Bentuknya mirip topi, sehingga menutup semua rambut asli. "Ini wig hasil karya warga Tegal Panggung," terangnya
Lantas bagaimana soal kemben? Nyai Petruk Ana mendapat "dispensasi" tak perlu mengenakan kemben. Ia pun tampil percaya diri dengan kebaya warna oranye yang segar. Omong-omong, apakah masih ingin main wayang dengan peran lebih besar? "Iya, saya ingin main sebagai tokoh yang punya pakem sendiri, dengan tarian, sifat, dan logat bahasa yang khas," tandasnya.
Mari kita tunggu aksi Bu Wali.
Rini
KOMENTAR