TabloidNova.com - Menggali keterangan seorang korban kekerasan seksual memang bukan pekerjaan mudah, terutama jika korban tersebut adalah anak-anak di bawah umur. Buktinya, setelah tiga bulan, barulah pihak penyidik kepolisian berhasil mengorek fakta baru dari korban kekerasan seksual berinisial AK, seorang siswa Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS). Selain tersangka yang telah ditetapkan, lima pegawai kebersihan, ternyata AK baru mengungkapkan perihal keterlibatan oknum guru melakukan kekerasan seksual terhadap dirinya.
"Itu setelah konseling mendalam. Karena AK setelah diketahui padanya terjadi kekerasan seksual, dia berhenti sekolah dan secara periodik dilakukan konseling psikolog dari P2TP2A. Setelah dirinya agak nyaman dan agak tenang, baru semuanya bisa diceritakan, dari situ munculnya. Apa yang terjadi kemudian, ternyata oknum guru juga melakukan kekerasan seksual itu padanya," jelas Kombes Rikwanto, Kabid Humas Polda Metro Jaya di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Metro Jaya siang ini.
Rikwanto juga membantah adanya ancaman di tahapan awal pemeriksaan terhadap AK sehingga sang bocah baru mengungkapkan soal keterlibatan guru ini sekarang, tiga bulan setelah Ter, ibunda AK, melaporkan kasus kekerasan seksual yang menimpanya. "Seorang anak kecil perlu digali, penggaliannya juga perlu teknik dan waktu," tambah Rikwanto.
Lantas, apa saja yang dibeberkan AK baru-baru ini? "AK menjelaskan bagaimana prosesnya, bagaimana caranya, kapan dan bagaimana. Dan kami sedang kaitkan antara keterangan TKP dengan barang bukti yang ada," kata Rikwanto yang menambahkan bahwa AK mengalami tindak kekerasan seksual lebih dari satu kali.
Yetta Angelina
KOMENTAR