Bisa jadi, karena Chrisye yang telah merilis lebih dari 20 album , dengan puluhan tembang hits, dan telah berkiprah lebih dari 4 dekade ini sulit dicari tandingannya di blantika musik Indonesia.
Bisa jadi pula, karena nyaris tidak ada solis pria - yang begitu lama, yang bukan hanya meramaikan,tapi juga aktif membentuk wajah musik yang bermutu - di tanah air, seperti sosok Chrisye ini.
Lilin Lilin Kecil meski dirilis 35 tahun silam masih "menerangi" banyak pencinta musik. "Badai Pasti Berlalu", tak pernah menjadi "masa lalu", dan kita masih tetap "tergoda" kala suaranya mengalun dalam "Kala Cinta Menggoda", bahkan "Lirih" masih terngiang kencang di akhir khayatnya.
.....dan, Chrisye pun mungkin tak pernah mati, hingga lagu-lagunya pun menjadi "Kidung yang abadi".
Karena itu pulalah - sejak terakhir 9 tahun lalu - Erwin Gutawa dan Jay Subiakto kembali berkolaborasi menggelar "konser Chrisye". Betapa tidak, duo ini lah kunci sukses ketiga konser tunggal Chrisye sebelumnya. Diawali Konser "Sendiri" di tahun 1994, disusul konser "Badai Pasti Berlalu" (2000), dan konser tunggal Chrisye sebelum dia menutup mata, "Dekade" (2003). Kali ini yang akan dikaryakan oleh Erwin dan Jay bukan sekedar konser Tribute biasa untuk Chrisye namun akan merupakan suatu konser yang belum pernah terjadi.
"Chrisye secara fisik memang telah tiada. Tapi, semangat dan pengaruhnya terhadap dunia musik di Indonesia tetap hidup," tutur Erwin, "Saya, Chrisye dan Jay masih punya mimpi-mimpi yang belum sempat diwujudkan di konser tunggal terakhir. Nah, itulah antara lain yang mendorong saya sama Jay untuk bisa menggelar konser ini."
Erwin dan Jay nampaknya tidak sekedar sesumbar ingin menghadirkan kembali Chrisye ke atas panggung. "Kami akan menghadirkan aura dan kharisma seorang Chrisye dan akan banyak kejutan yang belum pernah dilihat dan diperdengarkan ke orang."tutur Erwin. Apakah itu merupakan bentuk aransemen baru dengan vokal orisinal Chrisye, atau betul-betul satu komposisi lagu baru, Erwin masih merahasiakannya.
Sementara Jay percaya dengan kemajuan teknologi visual yang kian canggih, akan membantunya menghadirkan kembali sosok Chrisye di atas pentas. "Napak tilas kehidupan Chrisye akan saya gambarkan di seluruh sisi panggung konser yang belum pernah dibuat disebelumnya," ungkap Jay.
Tentu, "Chrisye" tidak hanya tampil tunggal di atas panggung. Sederet artis musik kondang yang punya karakter tersendiri akan menemaninya. Merekalah mulai dari Vina Panduwinata, Sophia Latjuba, Gita Gutawa, sampai Once, akan tampil di segmen "tribute to Chrisye". Dan, jelas tidak ketinggalan grup band GIGI bakal memberi warna tersendiri di konser ini.
Konser bertajuk "Kidung Abadi Chrisye" dengan music director, Erwin Gutawa serta Jay Subiakto selaku creative director, juga melibatkan banyak musisi-musisi lainnya yang tergabung dalam Erwin Gutawa Orchestra, dan puluhan orang yang tergabung dalam paduan suara dan penari serta tata panggung yang megah ini bakal digelar pada tanggal 5 April 2012 di Plenary Hall (Jakarta Convention Centre), Jakarta oleh Live Action selaku promotor acara yang bekerjasama dengan Imagi Kreasi Chrisye, yang di kelola oleh keluarga almarhum dalam menjaga hasil karya Chrisye semasa hidupnya.
Konser Chrisye ini merupakan gelaran perdana Live Action, promoter musik yang bernaung di bawah bendera Kompas Gramedia. Karenanya, kualitas akan satu pagelaran musik bermutu sungguh menjadi harga mati yang tak bisa ditawar bagi promotor ini. Termasuk memberi pilihan waktu yang lebih leluasa buat para calon penonton dengan dua jadwal: Show 1 (pukul 16.00) dan show 2 pada pukul 20.00 WIB.
.......dan Chrisye pun tidak hanya menjadi sang legenda musik , dan kidung-kidungnya pun tidak hanya menjadi abadi, tapi konser tunggalnya pun selalu menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia.
Persis seperti yang disampaikan Jay Subiakto," Konser ini sangat pantas disebut sebagai konser ke-4 Chrisye, dan akan dikenang orang dalam waktu yang lama, karena akan sama bahkan lebih hebat dibanding ketiga konser tunggal Chrisye sebelumnya."
KOMENTAR