"Tak ada kesuksesan yang dapat diraih dalam sekejap. Kata kuncinya, terus bekerja dan berkarya," ujar Emily. Dari karya-karya yang sudah berhasil diciptakannya, Emily mengaku, selalu ia unggah ke situs Youtube atau media sosial lainnya. Tujuannya, tak lain agar banyak orang mengetahui karyanya.
"Kita sekarang ini sudah sangat dimudahkan dengan adanya teknologi internet. Jadi, tak ada salahnya memanfaatkan fasilitas yang ada itu," imbuhnya. Selanjutnya, saran Emely lagi, setelah karyanya dikenal dan memiliki penggemar, hal penting lainnya yang tetap harus dilakukan adalah menjaga hubungan baik dengan para penggemar. Salah satu caranya, terus meng-update karya-karya atau menyapa penggemar melalui jejaring sosial.
Penyanyi muda berbakat, lulusan Berklee Colege of Music, AS, ini ternyata telah menyabet berbagai pernghargaan. Antara lain dari Baldwin Grammy Foundation, Rookie of the Year dari Dallas Morning News dan Texas'10 untuk usia di bawah 20 tahun, predikat salah satu Mahasiswi Terbaik 2010 dari Majalah Glamour, dan Artis Pendatang Baru Terbaik 2008 versi Radio WUMB-FM Boston. Bahkan, Emily yang sudah 450 kali menggelar konser di AS dan negara lain ini juga pernah memenangi kontes menulis lagu internasional Burnsong di Skotlandia pada 2009, meraih predikat Artis Paling Ramah Lingkungan di bulan January 2012 dari Timberland Company, dan termasuk 5 besar dalam kontes musik 2010 Mountain Stage/NewSong Contest di New York.
Selain tampil di Surabaya, Emely yang sudah menelurkan album indie bertajuk Bright Side dan Proof, juga menunjukkan kebolehannya menyanyi dan bermain gitar di pusat kebudayaan milik Pemerintah AS di Indonesia, @america, yang bertempat di Pacific Place, Jakarta, Sabtu (21/1). Selanjutnya, ia akan meluncurkan album CD ketiganya, Alive, In Love, pada Februari tahun ini.
Amir
KOMENTAR