Gema takbir berkeliling kampung dan kota Yogya sudah menggema sejak Senin (29/9) malam. Nyaris jalan-jalan seluruh kota Yogyakarta macet karena pawai lampion anak-anak , remaja dan dewasa memenuhi jalan kota dan kampung-kampung Mereka menggemakan takbir Allahu Akbar sembari mengarak lampion raksana replika masjid atau al Quran.
Sementra anak-anak membawa lampion atau oncor terbuat dari batang bambu yang dinyalakan dengan minyak tanah.
Usai Shalat Idul Fitri banyak jamaah di masjid-masjid kampung melakukan halal bi halal kolektif di masjid atau silaturahmi dari rumah ke rumah teman, kerabat, dan saudara.
Kebanyakan warga Yogya kemudian melaksanakan shalat Idul Fitri 1432 H, sesuai ketetapan PP.Muhammadiyah, Selasa (30/8). Pelaksanaan Shalat Idul Fitri di Alun-Alun Yogyakarta diimami Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin sekaligus bertindak sebagai khatib. Sementara Ketua KPK Busyro Muqodas di Alun-Alun Selatan.
Begitu pula Walikota Yogyakarta H. Herry Zuhdianto bersama keluarga menunaikan sholat Idul fitri 1432 H di halaman Balaikota Yogyakarta, Selasa, (30/08) . Sholat Idul Fitri diimami Kepala Kementerian Agama Kota Yogyakarta. Sedangkan Walikota Yogyakarta bertindak sebagai Kothib. "Keberhasilan puasa diwujudkan dengan tidak ada lagi tindakan kekerasan dalam keluarga ( KDRT). Hal ini sesuai dengan apa yang dipesankan nabi Muhammad SAW " Aku wasiatkan agar kalian mempertahankan kaum wanita dengan sebaik-baiknya," demikian tutur Walikota Kota Yogyakarta. Menurut Walikota, pesan ini mengandung arti bahwa kaum wanita harus diperlakukansebagimana manusia lainnya.
Walikota juga mengajak kaum Muslim unuk memanjatkan syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan terutama nikmat menyelesaikan ibadah puasa Ramadhan. Herry mengatakan sangatalah beruntung orang yang bermujahadah selama ramadhan dan merugilah orang - orang yang menyiakannya. " Beruntunglah orang yang mengerjakan shaum dengan baik, shalat malam, menangis dan merendah di haribaan Allah SWT. Dan beruntung pulalah orang yang membaca Al-Quran, menghafalkan, merenungkan, dan mengamalkannya."
Rini
KOMENTAR