Syair Air Mata Masjid bertutur tentang keprihatinan Ustadz Anant yang melihat sebagian besar masjid-masjid sepi dari salat berjamaah di dalamnya, terutama salat Subuh. Padahal, katanya, "Saat subuh sebagian besar umat Islam sedang bermukim di rumah masing-masing. Tiada yang menghalanginya kecuali malas atau tidur," terang pria kelahiran Bumiayu, 18 Maret 1963 itu.
Total lagu dalam album Air Mata Masjid, berjumlah sembilan lagu. Syair dan nada-nadanya diciptakan sendiri oleh Pemenang lomba cipta lagu rock tingkat nasional tahun 1987 itu. Sementara aransemennya dikerjakan oleh Judi Pratyakso. Pembuatan album ini pun ia produseri sendiri, bahkan konsep sampulnya ia garap sendiri. Pada sampul CD dan DVD-nya itu Ustaz Anant ditampilkan dengan dwimuka. Setengah berwajah dirinya, setengahnya lagi wajah macan. "Itu untuk menggambarkan bahwa di dalam manusia itu ada sisi baik dan buruk," jelas alumnus
Fak. Ekonomi Menejemen, UII Yogyakarta itu.
Tidak seperti kebanyakan artis penyanyi kala merilis album, peluncuran album religi itu dikemas bersamaan dengan acara pengajian, pemukulan bedug masjid dan pemutaran video clipt Air Mata Masjid lewat layar besar, usai salat tarawih. Meski demikian acara yang dipenuhi jamaah dari berbagai kalangan itu menarik perhatian. Salah satu sebabnya karena warga Desa Bangunjiwo,
Bantul, bisa melihat wajahnya sendiri kala ikut membintangi clip lagu-lagu Ustaz Anant.
Malam itu Ustaz Anant juga menyanyikan lagunya berjudul Rumahku Surgaku featuring bersama putri keduanya, Bian (10). Masyarakat tidak dilarang mencopy lagu-lagu dalam album ini. ''Mending saya bebaskan mencopy lagu saya daripada orang diam-diam mengcopy. Itu sebuah ''pencurian'', melanggar aturan dan dosa,'' tuturnya beberapa waktu lalu.
Rini
KOMENTAR