Sebelum belanja, anak-anak mendapat 'pembekalan kecil' soal bagaimana mengatur uang Rp200 ribu tersebut, agar dibelanjakan sesuai yang diinginkan dan dibutuhkan menjelang lebaran. Dengan cara ini anak-anak yatim tersebut teredukasi bagaimana membelanjakan uang dengan bijak. Anak-anak masuk ke dept store dengan didampingi staf dari provider dan staf PKPU. Orangtua yang mengantarkan diminta tinggal di luar. Ini bertujuan agar anak tahu apa yang dibutuhkan. Dengan waktu 60menit yang diberikan, ternyata hamper semuaanak memilih
belanja baju dan sepatu.
"Dulu kami membagi barang langsung ke anak yatim. Sekarang konsepnya diubah. Karena kalau diberi barang, atau makanan pastinya dipergunakan atau dimakan. Tetapi belum tentu sesuai dengan selera dan kebutuhan anak-anak,'' jelas Solichin staf PKPU Yogya.
PKPU, lanjut Solichin, menerima permohonan bantuan dari berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari sumbangan biaya sekolah untuk anak yatim atau tidak mampu, hingga sumbangan air bersih untuk masjid-masjid yang mengalami kekurangan air. Misalnya di sejumlah tempat di Gunung Kidul. ''Kami juga menerima sumbangan dana dari para donatur. Dana itulah yang kami salurkan kepada yang berhak.''
Rini
KOMENTAR